Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dilakukan saat Membuat Kue, Ini Bahaya Cicipi Adonan Mentah

Kompas.com - 24/11/2021, 17:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Saat membuat kue, kebiasaan mencicipi adonan mentah mungkin sering dilakukn banyk orang.

Sebaiknya, Anda hentikan kebiasaan tersebut. Tunda mencicipi adonan sampai selesai di panggang.

Sebab, ada bahaya kesehatan dibalik lezatnya adonan yang belum dipanggang itu.

Ahli diet Andrea Dun juga berkata mencicipi adonan mentah bisa membuat Anda keracunan makanan.

Baca juga: 12 Gejala DBD (Demam Berdarah) pada Anak yang Pantang Disepelekan

Bahaya menicicipi adonan mentah

Mencicipi adonan mentah saat membuah kue bisa memicu reaksi sakit yang parah. Risiko utama berasa dari tepung yang Anda gunakan.

Tepung untuk membuat kuer tebuat dari biji-bijian yang digiling hingga menjadi produk siap jual.

Selama pemrosesan, tidak ada proses sterilisasi yang membuat tepung tersebut aman.

Bahan untuk membuat tepung berasaal dari biji-bijian yaang biasa ditanam di dekat ladang.

Di ladang itulah potensi bakteri mengontaminasi biji-bijian untuk tepung sangat besar.

Bakteri yang ada di dalam tepung bisa berupa bakteri E.Coli dan Salmonella.

Suhu panas saat memanggang adonan bisa membunuh bakteri tersebut. Selain itu, langkah-langkah pembuatan kue seperti merebus atau menggoreng juga bisa membunuh bakteri yang ada di tepung.

"Namun, adonan mentah tidak mengalami langkah-langkah ini sehingga potensi terkontaminasi masih besar," ucap Dunn.

Telur mentah yang menjadi salah satu bahan pembuat kue juga bisa menambah risiko kontaminasi bakteri.

Sebab, bakteri Salmonella biasanya berada di dalam.

"Setiap kali Anda memegang atau mengonsumsi telur mentha, risiko keracunan Salmonella pasti ada," kata Dunn.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com