KOMPAS.com - Daging mentah sebenarnya sudah umum menjadi menu di beberapa negara, seperti beberapa jenis sushi dari Jepang dan carpaccio dari Italia.
Bahkan ada jenis diet yang menganjurkan untuk makan daging mentah sebagai cara mendapatkan berat badan ideal.
Meski begitu, ada risiko penyakit yang harus diwaspadai oleh para penikmat makanan daging mentah, seperti keracunan karena parasit yang menempel di daging hewan.
Baca juga: Hobi Konsumsi Daging Mentah, Waspadai Brucellosis
Mengutip Healthline, saat makan daging mentah kita harus mewaspadai sejumlah bakteri, virus, parasit, atau racun, di dalamnya yang menyebabkan penyakit.
Patogen yang umum terdapat dalam daging mentah itu meliputi Salmonella, Clostridium perfringens, E coli, Listeria monocytogenes, dan Campylobacter.
Mengutip WebMD, salmonella adalah bakteri yang menyebabkan sakit perut, diare, demam, serta nyeri dan kram di perut.
Bakteri ini tidak dapat dilihat, dicium, atau dirasakan.
Salmonella biasa ditemukan di daging mentah, seperti ayam, kalkun, bebek, sapi, dan babi.
Mengutip CDC, Clostridium perfringens adalah bakteri yang sering menyebabkan keracunan dengan gejala diare dan kram perut.
Clostridium perfringens sering ditemukan bersarang di beragam daging hewan berkaki 4 dan unggas.
Bakteri ini suka membuat spora yang bertindak seperti lapisan pelindung yang membantu bakteri bertahan hidup dan berkembang biak.
Setelah seseorang menelan bakteri Clostridium perfringens dari daging mentah, maka toksin (racun) akan dihasilkan yang menyebabkan ia diare.
Baca juga: Waspadai, Ini Bahaya Makan Daging Ayam yang Belum Matang
Mengutip Medical News Today, E coli bisa menyebabkan sakit diare, sakit perut, demam, dan terkadang muntah.
Bahkan ada yang menyebabkan infeksi saluran kemih, penyakit pernapasan, pneumonia, dan meningitis.
Bakteri yang biasa ditemukan di usus organisme berdarah panas, seperti unggas dan mamalia.