KOMPAS.com - Dalam habitatnya ikan bisa menyerap merkuri dalam bentuk metilmerkuri di sedimen laut.
Tingkat merkuri diserap berbeda dari satu spesies ikan. Ada ikan bermerkuri tinggi dan rendah.
Mengutip Better Health, ada beberapa faktor yang menyebabkan ikan cenderung mengandung merkuri tinggi, yaitu:
Baca juga: Bisa Sebabkan Keracunan Merkuri, Begini Cara Aman Konsumsi Ikan
Ikan yang cenderung mengandung merkuri tinggi biasanya bersifat predator (memakan ikan lain), berukuran besar, dan berada di puncak rantai makanan.
Ikan besar memiliki lebih banyak merkuri karena alasan sederhana, yaitu mereka biasanya memiliki umur panjang.
Mereka memiliki lebih banyak waktu untuk membangun kadar merkuri yang lebih tinggi dalam tubuh mereka.
Mengutip Healthline, ikan predator yang lebih besar mungkin mengandung konsentrasi merkuri hingga 10 kali lebih tinggi dari pada ikan buruan mereka.
Berikut macam ikan ikan dan makanan laut bermerkuri tinggi yang perlu kita ketahui dan hindari (tingkat merkuri dalam ikan diukur sebagai bagian per sejuta (ppm)):
Baca juga: Mengenal Penyebab Keracunan Merkuri dan Cara Mengatasinya
Mengutip Verywell Fit, merkuri yang terkandung dalam ikan (metilmerkuri) beracun bagi sistem saraf pusat manusia, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
Metilmerkuri yang terserap tubuh manusia bisa saja menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat secara permanen.
Tingkat kerusakan sistem saraf pusat yang terjadi tergantung pada seberapa banyak seseorang terpapar bahan kimia tersebut.
Otak bayi yang belum lahir dan bayi sangat rentan dengan kerusakan sistem saraf pusat permanen.
Oleh karena itu, wanita yang dalam program hamil disarankan mulai menghindari ikan yang mengandung merkuri tinggi.
Risiko dari keracunan metilmerkuri antara lain adalah:
Tingkat merkuri secara bertahap dapat meningkat pada orang dewasa, di mana bersumber baik dari jenis metilmerkuri, anorganik, dan logam.
Kadar merkuri tinggi pada orang dewasa dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal dan otak.
Baca juga: Keracunan Merkuri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.