KOMPAS.com - Penyakit jantung aritmia dapat membuat detak jantung penderitanya terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur.
Seperti diketahui, detak jantung tubuh kita akan naik turun sepanjang hari. Naik turunnya detak jantung dipengaruhi aktivitas, kondisi fisik, dan mental seseorang.
Detak jantung cenderung lebih lambat saat orang sedang beristirahat. Sebaliknya, detak jantung jadi lebih cepat saat olahraga atau stres.
Baca juga: Aritmia (Gangguan Irama Jantung): Jenis, Gejala, Penyebab
Kendati naik dan turun, detak jantung masih dianggap normal apabila saat istirahat degupnya berkisar antara 60 sampai 100 denyut per menit.
Saat detak jantung tidak normal dan tidak teratur, kinerja organ jantung jadi lebih berat dan menyebabkan masalah serius.
Masalah kesehatan ini tak jarang menimbulkan kekhawatiran, apakah penyakit jantung aritmia bisa disembuhkan?
Baca juga: 7 Tanda Penyakit Jantung Aritmia yang Perlu Diwaspadai
Penyakit jantung aritmia memang sekilas terdengar menakutkan karena memengaruhi kinerja organ vital.
Namun, jangan khawatir berlebihan. Menurut Oklahoma Heart Hospital, penyakit jantung aritmia bisa dikendalikan.
Sebagian besar jenis aritmia bisa diobati. Apabila beragam obat aritmia tidak cukup, perkembangan teknologi medis juga dapat membantu mengatasi aritmia.
Dengan begitu, penderita penyakit jantung aritmia bisa hidup lebih lama, lebih bahagia, dan yang paling penting lebih sehat.
Baca juga: 15 Penyebab Penyakit Jantung Aritmia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.