Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2022, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber cancer.net

KOMPAS.com - Kanker serviks menjadi salah satu penyakit yang dapat menyerang perempuan dari berbagai jenjang usia.

Kanker serviks juga menempati peringkat kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak
diderita perempuan Indonesia.

Meski termasuk jenis kanker yang mematikan, risikonya dapat dicegah dengan pemeriksaan secara terpersonalisasi sejak dini yang didukung inovasi-inovasi dalam skrining
kanker serviks yang berkualitas.

Sayangnya, masyarakat masih menemui hambatan dalam melakukan deteksi dini risiko kanker serviks, khususnya di negara-negara ekonomi menengah ke bawah.

Penularan dapat terjadi salah satunya melalui hubungan intim, meskipun tanpa gejala, infeksi dapat berlanjut beberapa tahun setelah terpapar virus HPV.

Pemeriksaan fisik melalui deteksi dini yang inovatif hingga penanganan infeksi virus HPV untuk mencegah penularan, perlu diinformasikan secara berkala agar kesadaran masyarakat semakin meningkat.

Baca juga: 7 Penyebab Kaki Bengkak Terkait Gejala Penyakit Apa Saja

Pemeriksaan kanker serviks

Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks antara lain:

1. Tes HPV

Tes ini dilakukan pada sampel sel yang dikeluarkan dari serviks. Sampel ini diuji untuk jenis HPV yang paling sering dikaitkan dengan kanker serviks.

Tes HPV dapat dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan tes Pap Smear. T

Tes ini juga dapat dilakukan pada sampel sel yang dikumpulkan dari vagina, yang dapat diambil sendiri oleh seseorang.

2. Pap Smear

Pap Smear telah menjadi tes paling umum untuk perubahan awal sel yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Pap Smear dilakukan dengan mengumpulkan sampel sel dari serviks.

Hal ini sering dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul bimanual sebagai bagian dari pemeriksaan ginekologi. Tes Pap dapat dikombinasikan dengan tes HPV.

Baca juga: 6 Cara Mengobati Kanker Usus, Terapi Obat sampai Operasi

3. Inspeksi visual dengan asam asetat (VIA)

IVA merupakan tes skrining yang dapat dilakukan dengan beberapa alat dan mata telanjang.

Selama IVA, pengenceran cuka putih dioleskan ke serviks. Penyedia layanan kesehatan kemudian mencari kelainan pada leher rahim, yang akan berubah menjadi putih saat terkena cuka.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau