Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Terlalu Tinggi Bisa Sebabkan Depresi

Kompas.com - 31/07/2022, 19:34 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki harapan menjadikan hidup lebih terarah untuk mencapai harapan tersebut.

Namun, beberapa harapan tidak mudah tercapai karena terlalu tinggi dan tidak ada kemampuan yang bisa membantu dalam mencapainya.

Pada saat itulah, kita harus menyadari bahwa tidak semua hal yang kita harapkan bisa menjadi nyata.

Ternyata, harapan yang tidak tercapai ini memberikan dampak tertentu terhadap tubuh, seperti depresi. Berikut adalah pengertian depresi serta hubungan antara harapan dan depresi.

Baca juga: Gejala Depresi yang Sering Tak Disadari

Pengertian depresi

Menurut Mayo Clinic, depresi merupakan salah satu gangguan suasana hati yang disebabkan oleh kesedihan mendalam dan hilangnya minat terhadap kehidupan.

Sedangkan menurut WebMD, perasaan sedih atau hilangnya minat terhadap kehidupan merupakan hal yang wajar terjadi dan setiap orang pasti pernah merasakannya.

Perasaan yang muncul tersebut merupakan respon yang dikeluarkan oleh tubuh ketika dihadapkan dengan kehilangan atau tantangan kehidupan.

Namun, rasa sedih dan minat hidup yang hilang tersebut bisa muncul secara intens dan terus-menerus. Kondisi inilah yang disebut dengan depresi.

Melansir Healthline, seseorang yang mengalami depresi tidak hanya akan hanya merasa sedih dan kehilangan minat terhadap hidup, namun juga akan kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya akan berpengaruh negatif terhadap kehidupan pribadi seseorang, namun juga akan mempengaruhi kehidupan sosial serta mengakibatkan beberapa masalah kesehatan jika tidak diatasi dengan baik.

Baca juga: Kenali Perbedaan Stres dan Depresi yang Kerap Dianggap Sama

Hubungan antara harapan dan depresi

Ada banyak sekali jenis harapan berbeda yang ingin dicapai oleh masing-masing orang, bisa yang berkaitan dengan pekerjaan, hubungan sosial, percintaan, dan lain sebagainya.

Harapan yang dimiliki tersebut akan mendorong seseorang untuk berusaha lebih keras sehingga harapannya tersebut bisa tercapai.

Namun, jika harapan tersebut tidak bisa tercapai, maka orang tersebut akan mengalami rasa kecewa.

Melansir Healthline, rasa kecewa ini akan muncul ketika seseorang terlalu mengharapkan sesuatu untuk terjadi sehingga nantinya akan memunculkan perasaan bersalah atau tidak berdaya ketika harapan yang dimiliki tidak bisa tercapai.

Perasaan bersalah atau tidak berdaya yang dirasakan tersebut mungkin hanya dirasakan dalam beberapa waktu saja.

Namun, jika perasaan tersebut terus-menerus dirasakan dan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, maka bisa diduga bahwa perasaan tersebut telah berkembang menjadi depresi.

Menurut WebMD, ada beberapa gejala depresi yang akan dirasakan dan jika ada lima atau lebih gejala yang dirasakan selama setidaknya 2 minggu, maka bisa dipastikan bahwa Anda mengalami depresi.

  • Merasa depresi, khususnya pada pagi hari
  • Merasa sulit untuk fokus, mengingat detail, dan mengambil keputusan
  • Hampir setiap hari merasa lelah atau tidak berenergi
  • Terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur hampir setiap hari
  • Tidak memiliki ketertarikan untuk beraktivitas
  • Memiliki pikiran untuk bunuh diri
  • Merasa cemas
  • Berkurangnya atau bertambahnya berat badan
  • Hampir setiap hari merasa tidak berdaya atau bersalah
  • Merasa tidak memiliki harapan atau pesimis
  • Mudah marah
  • Makan berlebihan atau tidak makan sama sekali
  • Memiliki perasaan sedih yang mendalam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau