Kandidiasis oral umumnya menyebabkan retak pada ujung mulut. Apabila infeksi menyebar ke tenggorokan makan Anda akan mengalami esofagitis. Gejalanya berupa gumpalan putih seperti busa atau bintik merah.
Kandidiasis oral juga menyebabkan hilang napsu makan karena kesulitan menelan, sakit tenggoorkan, hingga mual.
Baca juga: Bahaya Penyakit HIV yang Harus Jadi Perhatian
Pneumocystis pneumonia (PCP) adalah infeksi serius yang disebabkan oleh jamur Pneumocystis jirovecii.
Kebanyakan orang yang mengalami PCP memiliki kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan mereka. Sekitar 30-40 persen orang yang terkena PCP mengidap HIV/AIDS.
Dilansir dari CDC, berikut beberapa gejala PCP yang sering dirasakan ODHA.
PCP didiagnosis menggunakan sampel dari paru-paru pasien. Sampel biasanya diambil dari lendir atau dahak yang dibatukkan pasien atau dikumpulkan dengan prosedur yang disebut lavage bronchoalveolar.
Terkadang, sampel kecil jaringan paru-paru (biopsi) digunakan untuk mendiagnosis PCP. Sampel pasien dikirim ke laboratorium untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Selain itu, Polymerase chain reaction (PCR) juga dapat digunakan untuk mendeteksi DNA Pneumocystis dalam berbagai jenis sampel.
Orang dengan HIV/AIDS yang mengalami PCP harus segera mendapat pengobatan dan perawatan profesional. Pasalnya, jika dibiarkan PCP dapat menyebabkan kematian.
Bentuk pengobatan yang paling umum adalah trimetoprim atau sulfametoksazol (TMP/SMX), yang juga dikenal sebagai kotrimoksazol dan dengan beberapa nama merek yang berbeda, termasuk Bactrim, Septra, dan Cotrim.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.