Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Kemungkinan Penyebab Kanker Nasofaring yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 31/01/2023, 21:05 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring adalah jenis kanker paling banyak kelima di Indonesia, yang penyebabnya bisa beragam.

Dikutip dari data Globocan Maret 2021, kasus kanker nasofaring di Indonesia ada sebanyak 19.943 dan angka kematiannya 13.399.

Baca juga: 10 Tanda-tanda Kanker Nasofaring yang Perlu Diwaspadai

Dikutip dari Cleveland Clinic, kanker nasofaring adalah kanker yang menyerang jaringan penghubung bagian belakang hidung dan mulut.

Nasofaring adalah bagian dari sistem kompleks pernapasan kita. Jadi, tanda-tanda kanker nasofaring bisa meliputi, hidung tersumbat, mimisan, dan kita kesulitan membuka mulut.

Apa yang menjadi penyebab kanker nasofaring, akan diulas secara ringkas dalam artikel ini agar kita bisa mawasdiri.

Baca juga: Karsinoma Nasofaring

Penyebab kanker nasofaring

Dikutip dari Cleveland Clinic, para ahli belum mengetahui pasti penyebab kanker nasofaring. Namun, ada banyak kemungkinan faktor risiko yang bisa memicu penyakit ini terjadi.

Dikutip dari Cancer.net, faktor risiko penyebab kanker nasofaring bisa bergantung pada usia, genetika, gaya hidup, dan lingkungan.

  • Penggunaan tembakau: penggunaan tembakau baik dalam bentuk rokok, cerutu, pipa, dan sebagainya adalah faktor risiko kanker nasofaring terbesar. Perokok pasif bisa juga meningkatkan risiko terkena kanker ini.
  • Alkohol: peminum alkohol sering dan berat merupakan faktor risiko untuk jenis kanker di kepala dan leher, termasuk kanker nasofaring.
  • Keturunan: kanker nasofaring paling umum pada orang yang tinggal di China tenggara dan Hong Kong. Ketika orang pindah dari daerah berisiko tinggi di dunia ke negara-negara di mana kanker ini kurang umum, generasi berikutnya dari keluarga mereka mengalami penurunan risiko secara perlahan.

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Tiroid yang Perlu Diketahui

 

  • Virus Epstein-Barr (EBV): paparan EBV berperan menjadi penyebab kanker nasofaring. EBV lebih dikenal sebagai virus yang menyebabkan mononukleosis.
  • Kebiasaan makan: kebiasaan makan ikan asin (macam daging yang diawetkan dengan garam) dalam jumlah besar secara teratur meningkatkan risiko kanker nasofaring.
  • Paparan lingkungan: paparan debu dan asap yang luas dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.
  • Ganja: penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang telah menggunakan ganja mungkin berisiko lebih tinggi terkena kanker nasofaring.
  • Jenis kelamin: pria 2 kali lebih mungkin mengembangkan kanker nasofaring dalam tubuhnya dibandingkan wanita.
  • Usia: risiko terkena kanker nasofaring meningkat seiring bertambahnya usia Anda, tetapi tetap orang dari segala usia dapat menderita kanker nasofaring.

Perlu diketahui bahwa faktor risiko adalah segala sesuatu yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker.

Meski faktor risiko sering memengaruhi perkembangan kanker, kebanyakan tidak secara langsung menjadi penyebab kanker.

Beberapa orang dengan beberapa faktor risiko tidak pernah mengembangkan kanker. Sementara yang tidak memiliki faktor risiko, ada juga yang terkena penyakit kronis ini.

Baca juga: Penyebab Penyakit Tiroid yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com