KOMPAS.com - Trigliserida tinggi dapat mengakibatkan penyakit kronis yang memicu kematian, seperti penebalan dinding arteri (aterosklerosis), sakit jantung, hingga stroke.
Lonjakan kadar trigliserida di dalam darah dapat dipicu karena beberapa faktor terkait gaya hidup dan pola makan, seperti:
Baca juga: Kenali Apa itu Trigliserida dan Kadar Normalnya agar Tubuh Tetap Sehat
Selain dipicu oleh gaya hidup dan pola makan tertentu, kadar trigliserida dapat mengalami peningkatan akibat efek dari beberapa penyakit tertentu.
Artikel ini akan membahas penyakit atau kondisi medis tertentu yang bisa memengaruhi kadar trigliserida.
Kadar trigliserida tinggi ditunjukkan dengan hasil tes atau panel lipid di atas 200 mg/dL. Beberapa orang bahkan bisa memiliki kadar trigliserida hingga 500 mg/dL atau lebih.
Dikutip dari Verywell Health pada Sabtu (25/2/2023), ada beberapa penyakit dan kondisi medis tertentu yang bisa menjadi penyebab trigliserida tinggi, yaitu:
Untuk lebih memahami tentang kondisi pemicu lonjakan trigliserida, simak penjelasan berikut.
Baca juga: 6 Gaya Hidup Pemicu Trigliserida Tinggi yang Perlu Dihindari
Penyakit penyebab trigliserida tinggi yang pertama adalah diabetes. Seperti diketahui, diabetes adalah kondisi akibat gula darah tinggi.
Seseorang yang mengalami diabetes, tidak dapat merespons insulin atau kekurangan hormon tersebut.
Padahal, insulin merupakan salah satu hormon untuk memecah trigliserida. Sehingga, resistensi atau kekurangan insulin dapat menyebabkan trigliserida tinggi.
Dilansir dari WebMD, sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi akibat kolesterol tinggi, gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, dan penumpukan lemak di perut.
Tingginya kadar lemak di dalam tubuh dan resistensi insulin akibat gula darah tinggi pada penderita sindrom metabolik inilah yang mengakibatkan trigliserida tingi.
Hipotiroidisme adalah masalah kesehatan akibat kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon penting tertentu.
Gejala hipotiroidisme yang paling umum biasanya terkait dengan perlambatan metabolisme tubuh, salah satunya dalam mengelola lemak atau lipid. Hal ini dapat memicu lonjakan trigliserida sekaligus kolesterol.
Baca juga: Perbedaan antara Trigliserida dan Kolesterol yang Perlu Diketahui
Sindrom nefrotik adalah kombinasi gejala yang menunjukkan bahwa ginjal tidak berfungsi dengan baik