Apa yang Terjadi Jika Kadar Trigliserida Tinggi?

KOMPAS.com - Tidak hanya kolesterol, di dalam darah dan sel-sel lemak manusia juga terdapat jenis lemak lain yang disebut dengan trigliserida.

Melansir WebMD, trigliserida merupakan jenis lemak (lipid) yang ditemukan di dalam darah Anda.

Berbeda dari kolesterol yang digunakan untuk membangun sel dan hormon, trigliserida menyimpan kalori yang tidak terpakai dan menyediakan energi saat sumber utama yaitu glukosa di dalam tubuh telah habis.

Untuk mengetahui kadar trigliserida di dalam darah, Anda dapat melakukan pemeriksaan dengan tes darah yang disebut panel lipid.

Baca juga: 8 Makanan Penyebab Trigliserida Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Dokter biasanya meminta Anda untuk berpuasa atau tidak makan dan minum apa pun selain air putih selama 9-12 jam sebelum tes. Dokter atau petugas lab akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah di lengan Anda.

Kendati begitu, beberapa laboratorium juga menawarkan tes trigliserida sewaktu atau tanpa puasa. Dalam hal ini, petugas kesehatan akan mengambil sedikit sampel darah dengan menusuk jari Anda.

Apa yang terjadi jika kadar trigliserida tinggi?

Dikutip dari Mayo Clinic, tes trigliserida dengan sampel darah dapat menunjukkan hasil berikut:

• Normal: kurang dari 150 mg/dL
• Batas tinggi: 150-199 mg/dL
• Tinggi: 200-499 mg/dL
• Sangat tinggi: 500 mg/dL atau lebih

Selain ditunjukkan dengan angka, kadar trigliserida tinggi juga dapat terlihat dengan beberapa gejala berikut:

• Xanthoma: muncul timbunan lemak di bawah kulit, biasanya di area sendi seperti siku dan lutut, atau di tangan, pergelangan kaki, punggung dan bokong.
• Pankreatitis: ditandai dengan mual, muntah, demam, detak jantung cepat.
• Nyeri di hati atau limpa
• Penurunan suplai darah ke otak: menyebabkan pusing, mati rasa, kebingungan, penglihatan kabur

Kadar trigliserida tinggi lantas dapat menyebabkan pengerasan arteri atau penebalan dinding arteri (arteriosklerosis).

Kondisi ini jika dibiarkan bisa menyebabkan peningkatan risiko beberapa penyakit berbahaya, seperti:

1. penyakit jantung
2. stroke
3. obesitas
4. sindrom metabolik atau sekelompok kondisi akibat penumpukan lemak di sekitar pinggang, tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, gula darah tinggi, dan kadar kolesterol yang tidak normal.
5. rendahnya kadar hormon tiroid (hipotiroidisme)
6. kondisi genetik langka tertentu yang memengaruhi cara tubuh Anda mengubah lemak menjadi energi

Perlu digarisbawahi, beberapa orang dengan kadar trigliserida tinggi mungkin tak merasakan gejala apa pun. Sehingga, orang berusia di atas 20 tahun dianjurkan melakukan tes kadar trigliserida setiap lima tahun sekali.

Baca juga: 10 Cara Menurunkan Kolesterol dan Trigliserida Tinggi Secara Alami

Cara menurunkan trigliserida

Kita dapat menurunkan atau menjaga batas normal kadar trigliserida dengan gaya hidup sehat berikut ini:

1. Olahraga teratur: aktivitas fisik atau workout minimal 30 menit per hari dapat menurunkan trigliserida dan meningkatjan kolesterol baik.
2. Hindari gula dan karbohidrat olahan: gula dan makanan yang terbuat dari tepung putih atau fruktosa dapat menyebabkan lonjakan trigliserida
3. Turunkan berat badan: jika Anda memiliki hipertrigliseridemia ringan hingga sedang, fokuslah untuk mengurangi kalori.
4. Hindari lemak jenuh: sebagai gantinya pilihlah makanan yang merupakan sumber lemak sehat, seperti ikan tinggi omega-3; makarel atau salmon.
5. Batasi alkohol