KOMPAS.com - Penderita endometriosis sering kali bertanya-tanya mengenai kemungkinan mereka untuk hamil.
Penelitian yang dipublikasikan di Cleveland Clinic telah membuktikan bahwa endometriosis dikaitkan dengan infertilitas.
Namun, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Miguel Luna mengatakan bahwa tidak semua pasien endometriosis memiliki masalah dengan tingkat kesuburan mereka.
Akan tetapi, bagi orang-orang tertentu, endometriosis dapat mempersulit kemungkinan untuk hamil.
Baca juga: 5 Efek Pernikahan Tidak Bahagia untuk Kesehatan Mental dan Fisik
Rahim wanita dilapisi dengan jaringan yang disebut endometrium. Endometriosis terjadi ketika jaringan mirip endometrium tumbuh di tempat yang tidak seharusnya, seperti di saluran tuba, ovarium, atau panggul.
Pertumbuhan ini menyebabkan peradangan dan, akhirnya memicu munculnya jaringan parut.
Para ahli kesehatan percaya bahwa peradangan ini bisa mempersulit sperma untuk bertemu dengan sel telur.
Pada tahap endometriosis selanjutnya, jaringan parut dapat menyebabkan perubahan struktural - seperti penyumbatan di saluran tuba Anda - yang mencegah sperma dan sel telur untuk terhubung.
“Tuba falopi bisa tersumbat karena lesi yang dekat dengan tuba. Jaringan ovarium juga bisa rusak dengan pertumbuhan kista terkait endometriosis," ucap Luna.
Peradangan yang terkait dengan endometriosis juga dapat merusak DNA oosit atau sel telur yang tidak dibuahi di ovarium.
Wanita penderita endometriosis masih berpeluang untuk hamil, dan mereka juga belum tentu mengalami kehamilan yang lebih sulit.
Akan tetapi, riset 2021 menunjukkan bahwa orang dengan endometriosis mungkin memiliki peningkatan risiko komplikasi selama kehamilan.
Risiko yang terjadi di antaranya solusia plasenta, yakni kondisi di mana plasenta terlepas dari rahim sebelum kelahiran.
"Wanita hamil yang mengalami berisiko lebih tinggi mengalami preeklampsia, diabetes gestasional, hipertensi, dan kelahiran prematur,” tambah Luna.
Orang yang hidup dengan endometriosis juga bisa berhasil hamil dengan menggunakan fertilisasi in-vitro (IVF), selama indung telurnya masih mampu menghasilkan sel telur.