Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2023, 08:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber TIME

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyarankan agar vaksin Covid-19 ke depan hanya menargetkan varian XBB.

Untuk diketahui, vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini memakai virus yang dilemahkan, rekombinan atau sub-unit protein virus, zat dengan struktur mirip virus, sampai messenger ribo-nukleat acid (MRNA) di dalam sel virus Covid-19 varian asli SARS-CoV-2.

Baca juga: 3 Alasan WHO Cabut Status Darurat Kesehatan Global Covid-19

Sebagai informasi, beberapa pembuat kebijakan kesehatan di beberapa negara sebelumnya mendesak ahli untuk membuat vaksin Covid-19 yang sedikitnya mengandung dua varian virus SAR-CoV-2, untuk mengantisipasi mutasi virus corona ini di masa mendatang.

Para ahli tersebut melihat influenza sebagai model, yakni suntikan vaksin flu yang menargetkan empat jenis virus flu sekaligus, untuk melindungi orang dari penyakit menular ini.

Akan tetapi, Penasehat Teknis WHO merekomendasikan komposisi vaksin Covid-19 berikutnya berbasis varian XBB termasuk XBB.1.5, tapi sebaiknya tidak mengandung lebih dari satu varian Covid-19.

“Saran tersebut tidak mengikat, tapi bisa digunakan sebagai dasar untuk pembuatan kebijakan kesehatan di negara masing-masing,” imbau WHO, seperti dilansir dari Time (18/5/2023).

Baca juga: Kenali Varian Baru Covid-19 Arcturus, Asal-usul, dan Gejalanya

Pertimbangan WHO vaksin Covid-19 berbasis varian XBB

WHO memiliki pertimbangan khusus menyarankan ahli untuk membuat vaksin Covid-19 berbasis varian XBB saja.

“Turunan atau mutasi Covid-19 terbaru tak jauh berbeda dari XBB. Jika ada formulasi platform lain yang tidak mampu diantisipasi turunan XBB, baru (varian lain) bisa dipertimbangkan,” jelas WHO.

Sebagai tambahan informasi, AS adalah salah satu negara yang sudah menggunakan vaksin Covid-19 penguat (booster) berbasis SARS-CoV-2 asli dan dua varian Omicron yakni BA.4 dan BA.5.

Dari hasil penelitian, suntikan dengan vaksin Covid-19 tersebut masih bermanfaat melindungi orang dari infeksi Covid-19 parah, rawat inat, dan kematian.

Baca juga: WHO Cabut Status Kedaruratan Covid-19, Apa Pandemi Masih Berlanjut?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com