KOMPAS.com - Penyalahgunaan tramadol jangka panjang dapat menjadi masalah serius karena berisiko kecanduan.
Mengutip American Addiction Centers, tramadol adalah obat opioid sintetik yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.
Tramadol mirip dengan obat opioid lainnya, seperti morfin, oksikodon, dan fentanil.
Baca juga: Bikin Ratusan Warga Karawang Kecanduan, Ini Bahaya Tramadol
Resep obat penghilang rasa sakit berdasarkan opioid bisa sangat membuat ketagihan, yang mengakibatkan sejumlah orang menyalahgunakannya dan kecanduan untuk memberikan efek euforia di luar aplikasi medis mereka.
Namun, obat ini dianggap memiliki efek adiktif yang lebih rendah dari pada obat penghilang rasa sakit opioid lainnya, sehingga sering diresepkan dokter.
Tetap saja, mereka yang memiliki kecenderungan kecanduan opioid dapat dengan mudah menjadi tergantung pada tramadol dan memiliki gejala kecanduan yang sama dengan obat opioid yang lebih kuat.
Artikel ini lebih lanjut akan menunjukkan macam efek samping dari penyalahgunaan tramadol dan cara mengatasinya.
Baca juga: Kenali Apa Itu Obat Tramadol, Kegunaan, dan Efek Sampingnya
Mengutip Addiction Center, mereka yang menyalahgunakan tramadol jangka panjang berisiko mengalami kecanduan.
Dalam beberapa kasus, bahkan orang yang mengikuti petunjuk dokternya pun bisa menjadi kecanduan.
Setelah penggunaan tramadol yang sering dan berkepanjangan, banyak orang mengembangkan toleransi terhadap obat ini.
Baca juga: Kenali Apa itu Obat Paracetamol, Fungsi, Efek Sampingnya
Ini berarti mereka harus meminum dosis yang lebih besar untuk merasakan efek obat.
Orang yang menyalahgunakan tramadol biasanya merasa santai dan bahagia. Namun sebagai depresan sistem saraf pusat (SSP), tramadol memperlambat fungsi paru-paru dan jantung.
Mereka yang menggunakan tramadol dengan dosis sangat besar (jauh lebih tinggi dari yang diresepkan) mungkin akan mengalami overdosis yang fatal dan meninggal dunia.
Baca juga: Kenali Apa itu Obat Pholcodine, Kegunaan, dan Efek Sampingnya
Gejala overdosis tramadol, meliputi:
Dikutip dari Drugs, penyalahgunaan tramadol dapat menyebabkan kecanduan, overdosis, bahkan kematian, terutama pada anak-anak atau orang lain yang emnggunakan obat tanpa resep dokter.
Oleh karena itu, tramadol tidak disarankan untuk diberikan kepada anak di bawah usia 12 tahun atau siapa pun di bawah usia 18 tahun yang baru saja menjalani pengangkatan amandel atau kelenjar adenoid.
Baca juga: Kenali Apa itu Obat Ibuprofen, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Dikutip dari American Addiction Centers, cara menghilangkan efek kecanduan tramadol sama seperti orang yang menyalahgunakan narkoba untuk alasan rekreasi.
Cara menghilangkan efek kecanduan tramadol meliputi berikut:
Menerapkan terapi ini membantu individu belajar memahami dan mengatasi gejala kecanduan, sehingga memungkinkan untuk berhenti menggunakan tramadol dalam jangka panjang.
Baca juga: Kenali Obat Antibiotik, Kegunaan, Jenis, dan Efek Sampingnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.