Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Arya Tjipta, Sp. B.P.R.E., Subsp.K.M(K)
Dokter

Dokter Spesialis Bedah Plastik

Penanganan Luka Modern dengan "Foam Dressing": Mitos Vs Fakta

Kompas.com - 10/08/2023, 12:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

LUKA sebagai suatu gangguan integritas fisik dari jaringan tubuh, merupakan kondisi yang sering dihadapi dalam praktik medis dan kehidupan sehari-hari.

Luka dapat bervariasi dari goresan ringan hingga kerusakan jaringan serius dan mendalam.

Pengobatan dan perawatan luka yang tepat bukan hanya penting untuk mempercepat proses penyembuhan, tetapi juga untuk mencegah komplikasi seperti infeksi dan peradangan lebih lanjut.

Dalam beberapa dekade terakhir, terapi luka telah berkembang pesat dengan inovasi dan penemuan alat-alat medis baru. Salah satu terobosan dalam perawatan luka adalah penggunaan foam dressing.

Dibandingkan dengan perban konvensional, foam dressing menawarkan beberapa keunggulan seperti kemampuan menyerap yang lebih baik, mempertahankan kelembapan luka yang optimal, dan menyediakan kenyamanan bagi pasien.

Foam dressing terbuat dari bahan lembut dan memiliki struktur berpori yang memungkinkan menyerap cairan luka dalam jumlah yang cukup, sehingga menjaga lingkungan luka tetap kering, namun lembap.

Ini adalah kondisi yang sangat menguntungkan untuk penyembuhan luka, membantu dalam granulasi dan epithelization, dua tahapan kunci dalam proses penyembuhan.

Namun, meskipun foam dressing telah menunjukkan efektivitas dalam banyak studi klinis, masih ada perdebatan dan kebingungan tentang kapan dan bagaimana menggunakan foam dressing dengan benar.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah penggunaan foam dressing selalu diperlukan dan bagaimana cara memilih foam dressing yang tepat untuk situasi khusus.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang luka dan bagaimana foam dressing berfungsi dalam terapi luka, membongkar mitos yang ada, dan menyoroti fakta-fakta yang didukung oleh bukti ilmiah.

Luka adalah kerusakan atau perubahan struktur normal pada jaringan tubuh, yang seringkali menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.

Dalam bahasa awam, luka adalah "robek" atau "pecahnya" bagian tubuh, yang bisa terjadi karena berbagai alasan seperti tergores, terpotong, atau terbakar.

Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang luka, dengan menyertakan beberapa istilah medis yang relevan:

1. Luka terbuka (Open Wounds):

  • Luka Abrasi (Abrasions): Luka goresan atau luka yang terjadi ketika kulit menggesek permukaan kasar. Misalnya, luka yang Anda dapatkan ketika jatuh saat berlari.
  • Luka Lecet (Lacerations): Luka robek yang biasanya disebabkan oleh benda tajam seperti pisau. Luka ini bisa dalam dan sering memerlukan jahitan.
  • Luka Tusukan (Punctures): Luka yang disebabkan oleh benda runcing seperti paku. Luka ini mungkin tidak terlalu lebar, tetapi bisa sangat dalam.
  • Luka Potong (Incisions): Luka yang rapi dan bersih, biasanya hasil dari operasi atau sayatan benda yang sangat tajam.

2. Luka tertutup (Closed Wounds):

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau