KOMPAS.com - Ada beragam golongan obat yang digunakan untuk mengatasi batuk pada orang dewasa dan anak. Salah satunya adalah pholcodine.
Namun, kita harus hati-hati dalam menggunakan obat ini karena ada potensi efek samping yang bersifat akut dan mengancam jiwa.
Penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang obat pholcodine.
Baca juga: BPOM Jamin Tidak Ada Obat Mengandung Pholcodine Terdaftar di Indonesia
Mengutip European Medicines Agency (EMA), folkodin atau pholcodine adalah obat golongan opioid/narkotika, yang bisa digunakan untuk obat batuk kering pada orang dewasa maupun anak.
Pholcodine sering dikombinasikan dengan zat lain dan tersedia dalam bentuk sirop, larutan oral, dan kapsul.
Pholcodine telah digunakan sebagai obat batuk suppressant (antitusif) sejak 1950-an.
Mengutip Drug Bank, pholcodine tidak euforigenik, meski masuk dalam golongan opioid. Dengan demikian, ketergantungan psikologis tidak mungkin terjadi.
Uji klinis belum menunjukkan bukti kecanduan setelah pemberian pholcodine dalam waktu lama.
Baca juga: Obat Batuk Anak dan Efek Sampingnya yang Harus Diwaspadai Orangtua
Mengutip EMA, kegunaan obat pholcodine umumnya untuk obat batuk kering (non-produktif) pada orang dewasa dan anak-anak.
Obat ini bekerja langsung di otak, menekan refleks batuk dengan mengurangi sinyal saraf yang dikirim ke otot yang terlibat dalam batuk.
Merujuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, obat sejenis pholcodine dengan mekanisme kerja dan tujuan penggunaan yang sama adalah kodein.
Kodein juga termasuk dalam golongan narkotika. Peredaran Kodein telah diawasi ketat oleh pemerintah, termasuk BPOM, serta penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.
Menurut Therapeutic Goods Administration, obat batuk ini paling banyak tersedia dalam bentuk sirop dan pelega tenggorokan.
Obat golongan ini juga digunakan dalam kombinasi dengan obat lain dalam produk yang mengobati gejala pilek dan flu.
Baca juga: 3 Jenis Obat Batuk untuk Orang Dewasa dan Efek Sampingnya
Dikutip dari Medindia.net, dosis larutan yang dianjurkan untuk orang dewasa dan anak di atas usia 12 tahun adalah 5-10 ml