Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Obstructive Sleep Apnea, Penyebab, dan Gejalanya

Kompas.com - 22/08/2023, 06:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Obstructive sleep apnea (OSA) adalah salah satu gangguan tidur yang membuat seseorang berhenti bernapas sementara saat tidur.

Gangguan tidur ini terjadi ketika otot tenggorokan mengendur dan menutup saluran pernapasan.

Penderita OSA umumnya akan merasa sangat mengantuk di siang hari dan memiliki kebiasaan mengorok ketika tidur.

Untuk lebih memahaminya, kenali apa itu obstructive sleep apnea, penyebab, dan gejalanya berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa itu Sleep Apnea, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apa itu obstructive sleep apnea?

Dilansir dari Cleveland Clinic, obstructive sleep apnea (OSA) adalah gangguan pernapasan yang muncul ketika tidur sehingga membuat penderitanya sering kaget dan terbangun secara tiba-tiba.

Kondisi ini membuat saluran pernapasan akan menyempit, sehingga mengakibatkan kandungan oksigen di dalam darah menurun.

Saat kadar oksigen menurun, otak akan memberikan sinyal bagi tubuh untuk bangun agar bisa bernapas kembali.

Selain membuat tidur menjadi tidak nyenyak, penderita umumnya akan memiliki kualitas tidur yang buruk sehingga dapat mengganggu kesehatan tubuh secara umum.

OSA juga akan menyebabkan gejala lainnya yang dapat mengancam nyawa ketika tidak segera ditangani.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Sleep Apnea pada Anak, Penyebab, dan Gejalanya

Penyebab obstructive sleep apnea

Penyebab obstructive sleep apnea adalah otot tenggorokan yang mengendur ketika tidur sehingga pernapasan terganggu.

Dilansir dari Mayo Clinic, otot tenggorokan yang mengendur akan membuat saluran pernapasan menyempit atau tertutup sehingga menurunkan kadar oksigen di dalam darah.

Kondisi ini akan meningkatkan kadar karbon dioksida di dalam tubuh dan memberikan sinyal pada otak untuk bangun agar pernapasan kembali lancar.

Penderita OSA terkadang tidak sadar ketika terbangun. Namun, beberapa penderita juga dapat merasa terkejut, terengah-engah, atau mendengkur untuk melancarkan pernapasan.

Kondisi ini dapat terjadi secara berulang hingga lebih dari 30 kali selama tidur sehingga kualitas tidur akan menurun.

Siapa saja dapat mengalami kondisi ini, namun ada beberapa faktor risiko obstructive sleep apnea, seperti:

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com