Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa itu Sleep Apnea, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 26/03/2023, 21:10 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Sleep apnea adalah gangguan tidur yang berbahaya karena bisa membuat pernapasan tiba-tiba berhenti.

Kondisi ini kemudian akan membuat penderita tiba-tiba terbangun sehingga akan tetap merasa lelah ketika bangun di pagi hari.

Untuk lebih jelasnya, kenali apa itu sleep apnea, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Mengenal Penyebab Insomnia pada Wanita dan Cara Mengatasinya

Apa itu sleep apnea?

Dilansir dari Cleveland Clinic, sleep apnea adalah kondisi yang menyebabkan penderita berhenti bernapas ketika tidur.

Kondisi ini terjadi karena ada penyumbatan pada saluran pernapasan atau dikenal dengan obstructive sleep apnea, atau karena otak tidak bisa mengatur kinerja diafragma dan dikenal dengan sebutan central apnea.

Kekurangan oksigen saat tidur ini dapat membuat penderita tiba-tiba terbangun sambil terengah-engah.

Refleks ini secara alami muncul agar penderita bisa bernapas untuk bertahan hidup. Sayangnya, refleks ini juga dapat mengurangi kualitas tidur.

Selain menjadi lelah ketika bangun di pagi hari, jantung juga akan mendapatkan tekanan lebih besar sehingga meningkatkan risiko kematian.

Baca juga: 5 Penyebab Insomnia pada Wanita yang Perlu Diketahui

Gejala sleep apnea

Menurut Mayo Clinic, gejala obstructive sleep apnea dan central apnea sedikit mirip sehingga sulit untuk dibedakan. Namun, ada beberapa gejala sleep apnea yang umum dialami, seperti:

  • Mendengkur dengan keras
  • Mengalami henti napas ketika tidur yang biasanya hanya bisa diperhatikan oleh orang lain
  • Merasa terengah-engah ketika tidur
  • Bangun tidur dengan kondisi mulut yang kering
  • Mengalami sakit kepala di pagi hari
  • Mengalami kesulitan untuk tidur atau insomnia
  • Sering merasa mengantuk di siang hari atau hipersomnia
  • Kesulitan untuk konsentrasi atau memusatkan perhatian ketika bangun
  • Merasa lebih mudah marah atau emosi jadi tidak stabil di siang hari

Beberapa gejala tersebut mungkin tidak akan dialami oleh beberapa penderita, seperti mendengkur.

Baca juga: 6 Penyebab Insomnia Akut dan Cara Mengatasinya

Penyebab sleep apnea

Dikutip dari Cleveland Clinic, penyebab sleep apnea biasanya adalah faktor keturunan, namun juga akan berbeda tergantung dari jenisnya, seperti:

  • Obstructive sleep apnea terjadi karena otot pada kepala dan leher mengendur ketika tidur sehingga jaringan di sekitarnya menekan trakea atau batang tenggorokan sehingga menghambat udara untuk bisa dikeluarkan
  • Central sleep apnea terjadi karena ada gangguan pada otot yang berkaitan dengan sistem pernapasan sehingga tidak bisa bekerja dengan baik, namun ada beberapa kondisi yang juga memicu central sleep apnea, seperti gagal jantung, level oksigen di dalam darah rendah, hingga adanya kerusakan pada sistem saraf
  • Mixed atau complex sleep apnea yang penyebabnya adalah gabungan dari obstructive sleep apnea dan central apnea

Gangguan tidur ini bisa menyerang siapa saja. Namun, bayi yang lahir dengan kondisi ini biasanya akan berangsur membaik seiring dengan bertambahnya usia.

Baca juga: 11 Dampak Insomnia bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Cara mengatasi sleep apnea

Gangguan tidur ini merupakan salah satu gangguan medis yang serius sehingga diperlukan perawatan dan pengobatan yang tepat untuk meringankan gejalanya.

Menurut Cleveland Clinic, ada beberapa cara mengatasi sleep apnea tergantung dari jenis serta tingkat keparahannya.

Jika beberapa cara tersebut tidak bisa menyembuhkan sleep apnea yang dialami, perawatan yang diberikan akan berfokus untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahannya, seperti:

  • Melakukan perubahan kebiasaan, seperti mengubah posisi tidur, mengubah obat yang dikonsumsi, hingga mengurangi berat badan
  • Melakukan terapi continuous positive airway pressure (CPAP) dan penggunaan ventilator adaptif untuk membantu memperlancar pernapasan
  • Menggunakan oral device untuk menahan rahang dan lidah sehingga tidak menekan batang tenggorokan
  • Menggunakan nerve stimulator yang dipasang di bawah lidah pada bagian saraf untuk mengatur pergerakannya ketika tidur
  • Melakukan prosedur operasi pada hidung, mulut, dan tenggorokan untuk mencegah penyumbatan pada hidung, tenggorokan, dan batang tenggorokan
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu jika mengalami central sleep apnea

Mengetahui apa itu sleep apnea, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya tersebut sangatlah penting mengingat kondisi ini merupakan penyakit medis yang serius.

Untuk itu, Anda disarankan untuk segera mencari bantuan medis ketika mengalami beberapa gejala di atas untuk segera mendapatkan perawatan serta pengobatan yang diperlukan.

Baca juga: 4 Manfaat Meditasi Sebelum Tidur, Tak Hanya untuk Insomnia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau