Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Tanda Bahaya Diare pada Anak Balita, Orangtua Wajib Waspada

Kompas.com - 10/10/2023, 09:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diare adalah masalah kesehatan yang kerap disepelekan padahal bisa berbahaya, terutama pada anak balita.

Untuk itu, para orangtua sebaiknya mewaspadai dan mengenali beberapa tanda bahaya diare pada anak balita. 

Baca juga: Mengapa Diare Dapat Sangat Berbahaya? Kenali Faktanya...

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diare adalah kondisi ketika buang air besar (BAB) memiliki konsistensi lembek atau cair, dan frekuensinya lebih sering ketimbang biasanya.

Sebagian besar diare pada anak disebabkan oleh infeksi virus. Selain itu bisa juga akibat infeksi bakteri, parasit, alergi, keracunan, intoleransi, dan efek samping obat.

Sebelum mengetahui tanda diare yang berbahaya pada balita, ada baiknya Anda menyimak alasan mengapa diare dapat sangat berbahaya pada anak balita.

Baca juga: Ciri-ciri Diare Ringan, Berat, dan Perlu Diwaspadai 

Mengapa diare dapat sangat berbahaya pada anak balita?

Dinukil dari laman Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, diare dapat sangat berbahaya pada anak balita karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan hingga memicu kematian.

Untuk diketahui, diare yang berbahaya pada balita menjadi penyebab kematian terbanyak kedua di dunia pada anak di bawah usia lima tahun. Sekitar 525.000 anak balita meninggal karena diare setiap tahun.

Umumnya, penyakit ini bisa fatal ketika berlangsung 3 hari atau lebih, atau gejalanya parah. Bahaya diare lebih dari 3 hari dapat menyebabkan tubuh balita kekurangan cairan dan elektrolit yang diperlukan untuk kelangsungan hidup.

Kondisi tersebut dapat membawa bayi mengalami dehidrasi parah serta meningkatkan risiko infeksi bakteri septik yang membahayakan kesehatan.

Anak yang sedang diare terkadang juga tidak nafsu makan dan mual, sehingga asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh berkurang dan anak menjadi lemas.

Setiap cairan yang keluar melalui diare membuat cairan dan elektrolit dalam tubuh banyak terbuang, apalagi jika anak mengalami gejala muntah-muntah berulang kali.

Apabila tidak segera ditangani, bahaya dehidrasi pada balita bisa menyebabkan penurunan kesadaran, lemas parah, kejang, bahkan kematian.

Setelah menyimak alasan mengapa diare dapat sangat berbahaya bagi balita seperti yang sudah dijelaskan di atas, para orangtua bisa lebih waspada dengan masalah kesehatan ini.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Diare Rotavirus pada Bayi 

Tanda bahaya diare pada anak balita

Tanda bahaya diare pada anak balita dapat diketahui lewat beberapa perubahan kondisi tubuh buah hati. 

Disarikan dari Healthy Children dan Kementerian Kesehatan, berikut beberapa di antaranya:

  • Badan lesu atau sangat lemas
  • Tidak sadarkan diri atau pingsan
  • Mata cekung
  • Tidak bisa minum, enggan menyusu, atau muntah setiap kali minum
  • Saat kulit dicubit, bekas cubitan kembali tapi sangat lambat atau lebih dari 2 detik
  • Gelisah atau rewel
  • Ingin minum terus atau terlihat sangat haus
  • Air mata sampai tidak keluar saat menangis
  • Demam yang berlangsung lebih dari 24 jam hingga 48 jam
  • Ada darah di kotoran BAB atau BAB berdarah
  • Muntah yang berlangsung lebih dari 12 jam 
  • Muntah berwarna hijau, kemerahan, atau cokelat gelap seperti bubuk kopi
  • Perut tampak bengkak
  • Sakit perut parah
  • Tidak nafsu makan atau minum
  • Muncul ruam atau penyakit kuning (kulit dan bagian putih mata menguning)
  • Jarang pipis, urine yang keluar sedikit, atau urine menjadi lebih pekat

Jika mendapati tanda bahaya diare pada anak balita di atas, ada baiknya orangtua segera membawa buah hatinya ke layanan kesehatan terdekat. Dengan begitu, anak tidak terlambat mendapatkan penanganan medis yang tepat dan cepat.  

Baca juga: Manfaat Zinc untuk Mengatasi Diare pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com