Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Beberkan Dampak Negatif Olahraga Lari Bagi Penderita Obesitas

Kompas.com - 15/10/2023, 10:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Lari adalah salah satu jenis olahraga favorit karena bermanfaat dalam memelihara kesehatan jantung, meningkatkan kesehatan tulang dan otot, meredakan stres, dan menjaga berat badan yang ideal.

Meski demikian, olahraga lari tidak dianjurkan untuk orang dengan kelebihan berat badan atau mengalami obesitas.

Olahraga lari bagi penderita obesitas justru dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan.

Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui dampak negatif olahraga lari yang dilakukan penderita obesitas.

Baca juga: 12 Penyebab Obesitas yang Perlu Diperhatikan

Dampak negatif olahraga lari bagi penderita obesitas

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi dr. Aldico Juniarto Sapardan, Sp.OT menyarankan penderita obesitas tidak memilih lari sebagai olahraga harian.

Menurut Aldico, olahraga lari bagi penderita obesitas dapat meningkatkan risiko cedera dan masalah sendi di bagian kaki.

Pada saat melakukan olahraga lari, kondisi tubuh bagian bawah mengalami tekanan lebih besar dari pada saat berjalan di kondisi normal.

"Jadi lebih baik tidak memilih lari, karena bahaya ya risiko cederanya lebih banyak dibanding potensi untuk menjadi sehat," ujar Aldico, dikutip dari Antara, Kamis (12/10/2023).

Meski lari kurang dianjurkan untuk penderita obesitas, orang dengan obesitas masih dapat melakukan olahraga ini setelah menurunkan berat badannya dengan latihan kardio.

Aldico memberi contoh latihan kardio yang bisa dilakukan penderita obesitas yaitu senam atau berjalan kaki

"Jadi kalau untuk penderita obesitas, lebih baik memilih olahraga kardio seperti senam atau berjalan kaki. Apabila ingin sekali berlari, ada baiknya diturunkan dulu berat badannya lewat olahraga kardio baru nanti berlari," imbuhnya.

Bagi penderita obesitas yang tertarik untuk berolahraga dengan tubuh bagian bawah, Kementerian Kesehatan menyarankan beberapa aktivitas fisik seperti berjalan kaki minimal 10.000 langkah per hari atau bersepeda minimal 30 menit sehari.

Baca juga: 6 Komplikasi Obesitas, Termasuk Penyakit Jantung dan Kanker

Bahaya obesitas

Obesitas bukanlah kondisi yang bisa dianggap remeh. Dilansir dari Mayo Clinic, berat badan berlebih dapat memicu komplikasi berbahaya, antara lain:

  • Masalah kardiovaskular seperti serangan jantung, penyakit jantung koroner, hingga stroke
  • Diabetes tipe 2 atau diabetes melitus karena timbunan lemak mengakibatkan tubuh lebih sulit menghasilkan insulin (resistensi insulin)
  • Meningkatkan risiko kanker rahim, serviks, ovarium, payudara, usus besar, pankreas, ginjal, hati, hingga prostat.
  • Gangguan kesuburan atau infertilitas
  • Kerusakan jaringan tulang rawan atau osteoartitis
  • Sleep apnea karena timbunan lemak menghalangi saluran pernapasan sehingga memicu gangguan tidur.

Setelah mengetahui dampak negatif olahraga lari pada penderita obesitas, orang dengan kelebihan berat badan dapat memilih jenis latihan lain untuk menjaga kesehatan dan menurunkan bobot tubuhnya. 

Selain dengan olahraga, penderita obesitas juga perlu menjaga pola makan atau melakukan diet sesuai rekomendasi dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com