KOMPAS.com- Mycoplasma pneumoniae adalah salah satu jenis bakteri penyebab pneumonia yang patut diwaspadai.
Bakteri ini dapat merusak lapisan sistem pernapasan meliputi hidung, tenggorokan dan paru-paru manusia.
Orang yang terinfeksi bakteri ini biasanya menunjukkan gejala seperti batuk kering, demam ringan, sesak napas ringan, mudah lelah saat beraktivitas, nyeri tenggorokan, dan pusing.
Baca juga: Perbedaan Mycoplasma Pneumoniae dan Pneumonia Tipikal Menurut Ahli
Pakar dari Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, Msc, Sp.P (K) juga menyebutkan jika proses penularan Mycoplasma pneumoniae ini umumnya terjadi dengan droplet melalui udara dari waktu ke waktu.
Hal tersebut disampaikan dokter yang akrab disapa Erlina ini saat berbincang di siaran langsung siniar Kementerian Kesehatan berjudul Sudah Muncul Mycoplasma Pneumonia, Disusul Kasus Covid Naik, Gimana Ini?, Kamis (14/12/2023).
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai proses penularuan Mycoplasma pneumoniae menurut dokter, simak penjelasan berikut ini.
Erlina menjelaskan, proses atau cara penularan Mycoplasma pneumoniae adalah melalui droplet, yaitu percikan yang keluar dari mulut saat bernapas, bersin, dan batuk.
Percikan tersebut mengandung bakteri Mycoplasma pneumoniae yang juga bisa menyebar lewat airborne atau udara.
“Ada percikan, itu namanya droplet dan kuman mikroplasmanya ada di situ. Ini sama juga dengan Covid kan, dan juga airborne kalau Mycoplasma pneumoniae.” kata Erlina
Begitu berada di dalam tubuh, bakteri Mycoplasma pneumoniae akan menempel pada jaringan paru-paru dan berkembang biak sampai infeksi menyebar.
Umumnya, masa inkubasi bakteri Mycoplasma pneumoniae ini berkisar antara 2 hingga 3 minggu.
Bakteri akan rentan menular pada orang-orang yang tinggal satu rumah karena mereka cenderung menghabiskan banyak waktu bersama.
Perlu diperhatikkan juga, beberapa kelompok orang memiliki kerentanan mengalami penularan infeksi Mycoplasma pneumoniae ini, seperti lansia dengan komorbid dan orang yang memiliki sistem imun yang lemah seperti pengidap autoimun, menjalani kemoterapi, pengidap HIV/AIDS, dan pasien yang sedang menjalani cuci darah.
Dalam siaran yang sama, Erlina juga turut memberikan tips atau cara mencegah penularan Mycoplasma pneumoniae yang bisa diterapkan, meliputi:
Cara pertama pencegahan Mycoplasma pneumoniae adalah dengan menerapkan kebersihan yang baik serta sering mencuci tangan dengan sabun dan air, untuk mencegah terjadinya penularan bakteri.