KOMPAS.com - Hipertensi merupakan istilah untuk tekanan darah yang tinggi terhadap arteri tubuh.
Mengutip Mayo Clinic, ketika hipertensi terjadi, darah memiliki kekuatan yang mendorong dinding arteri terlalu tinggi.
Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Sehingga, penting untuk mewaspadainya. Artikel ini selanjutnya akan mengulas angka tensi yang dikategorikan tinggi dan tanda-tanda hipertensi yang menjadi peringatan.
Baca juga: Perbedaan Sakit Kepala akibat Hipertensi dan Hipotensi
Secara umum, Anda akan didiagnosis hipertensi, jika hasil tes tensi Anda 130/80 milimeter air raksa (mmHg) atau lebih tinggi.
Mengutip Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Joint National Committe on Prevention Detection, Evaluation, and Treatment or High Pressure (JNC-VII 2003) membagi tekanan darah menjadi lima kategori, yaitu sebagai berikut:
Baca juga: Hubungan Hipertensi, Penyakit jantung, dan Stroke
Dalam keterangan Mayo Clinic, tekanan darah yang lebih tinggi dari 180/120 mmHg dianggap sebagai darurat atau krisis hipertensi.
Jika tidak diobati, hipertensi meningkatkan risiko serangan jantung, stroke dan masalah kesehatan serius lainnya.
Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi adalah penyebab utama kematian dini di seluruh dunia.
Diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar (dua pertiga) tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Baca juga: Macam Penyebab Tekanan Darah Tinggi yang Perlu Diketahui
Menurut WHO, kebanyakan penderita hipertensi tidak merasakan gejala apa pun.
Diperkirakan 46 persen orang dewasa penderita hipertensi tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit tersebut.
Namun, tekanan darah yang sangat tinggi (biasanya 180/120 atau lebih tinggi) dapat menyebabkan gejala sebagai berikut:
Baca juga: Kenapa Tekanan Darah Tinggi Picu Penyakit Jantung?
Kemudian, satu-satunya cara untuk mendeteksi hipertensi dengan akurat adalah dengan meminta ahli kesehatan mengukur tekanan darah Anda.
Memeriksa tekanan darah adalah cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda memiliki tekanan darah tinggi.
Pakar menyarankan untuk memeriksakan tekanan darah Anda setidaknya setiap dua tahun mulai dari usia 18 tahun, sebagai tindak antisipasi dini.
Jika Anda mengalami tanda-tanda hipertensi dan dikonfirmasi dari hasil tes medis, segera mendapatkan bantuan medis. Apalagi, jika tekanan darah Anda sudah sangat tinggi.
Jika hipertensi tidak diobati, dapat menyebabkan kondisi kesehatan lain, seperti penyakit jantung, stroke, dan ginjal.
Baca juga: 10 Obat Alami untuk Menurunkan Hipertensi yang Perlu Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.