Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Meningitis pada Bayi yang Harus Diwaspadai Orangtua

Kompas.com - 25/04/2024, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Meningitis rentan terjadi pada bayi dan anak kecil, sehingga sangat penting para orangtua mewaspadainya.

Mengutip Nationalwide Childrens, meningitis lebih sering terjadi pada bayi dan anak kecil dibandingkan pada orang dewasa.

Anak-anak yang mengalami implan koklea telinga, sering mengalami infeksi sinus, menjalani operasi otak, atau baru saja mengalami cedera kepala serius, mempunyai risiko lebih tinggi terkena meningitis.

Baca juga: Mengenal Vaksin untuk Mencegah Meningitis

Demikian, faktor risiko meningitis pada anak kecil. Sedangkan, penyebab meningitis yakni infeksi kuman, seperti bakteri, virus, dan amuba.

Meningitis adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada lapisan jaringan tipis (selaput) yang disebut meningen, yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.

Seorang bayi atau anak kecil bisa terkena meningitis ketika tanpa sengaja menghirup droplet atau menyentuh lendir dan air liur orang yang terinfeksi.

Ketika kuman masuk ke hidung atau tenggorokan si kecil, kuman bisa dengan cepat masuk dan menyebar ke meningen melalui aliran darah.

Baca terus artikel ini untuk mengetahui tanda-tanda meningitis pada bayi. Mengetahui tanda-tanda yang merujuk pada penyakit ini bisa membantu untuk mempercepat diagnosis dan pengobatan yang dibutuhkan.

Baca juga: 5 Penyebab Meningitis, Bisa dari Virus sampai Bakteri

Apa saja tanda meningitis pada bayi?

Dikutip dari Meningitis Now, bayi yang baru lahir atau berusia kurang dari dua tahun dapat mengalami gejala meningitis meliputi berikut:

  • Demam, tangan dan kaki dingin
  • Menolak makan dan muntah
  • Resah, tidak suka dipegang
  • Mengantuk, lemas, tidak responsif
  • Nafas cepat atau mendengus
  • Kulit pucat dan muncul bintik-bintik atau ruam
  • Tangisan yang tidak biasa, seperti menangis disertai mengerang
  • Ubun-ubun (titik lunak di kepala bayi) yang tegang dan menonjol
  • Leher kaku dan tidak suka cahaya terang
  • Lumpuh atau kejang

Gejala meningitis pada bayi bisa meliputi urutan apa pun. Beberapa mungkin tidak muncul.

Namun, sering kali gejala meningitis biasanya dimulai dengan sakit kepala dan demam, yang umumnya terjadi pada banyak penyakit. Sehingga, meningitis sulit didiagnosis pada tahap ini.

Menurut Nationwide Childrens, suhu rektal bayi dengan meningitis bisa lebih dari 38 Celcius.
Namun, bayi di bawah tiga bulan mungkin tidak mengalami demam. Suhu tubuh mereka mungkin normal atau rendah.

Baca juga: Tanda-tanda Meningitis yang Bisa Merusak Otak

Jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda seperti di atas dengan urutan apa pun, segeralah periksakan ke dokter spesialis anak.

Jangan Anda menunggu hingga ruam muncul. Jika bayi atau balita Anda sakit dan semakin parah, segera cari bantuan medis.

Bayi atau balita yang menderita meningitis dapat mengalami kondisi lebih buruk dengan sangat cepat.

Menurut Meningitis Now, penyebab meningitis paling umum adalah bakteri dan virus.

Meningitis akibat virus jarang mengancam nyawa, tetapi tetap dapat membuat bayi dan anak kecil menjadi tidak sehat. Pemulihannya bisa lambat.

Meningitis bakterial bisa berakibat fatal dan memerlukan perawatan segera di rumah sakit.

Meskipun sebagian besar anak dengan meningitis bakterial akan mengalami pemulihan yang baik, sekitar 10 persen akan meninggal, dan beberapa lainnya akan mengalami cacat seumur hidup.

Baca juga: Dampak Infeksi Bakteri Meningitis pada Manusia Menurut Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com