KOMPAS.com - Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang anak-anak.
Dilansir dari Healthy Children, gejala TBC pada anak antara lain sering demam, kelelahan kronis, lekas marah dan rewel, berkeringat di malam hari, pembengkakan kelenjar getah bening, dan gangguan tumbuh kembang.
Si kecil yang terkena TBC biasanya perlu menjalani pengobatan selama kurang lebih enam bulan atau sesuai kondisinya.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui cara minum obat TBC pada anak.
Baca juga: Pentingnya Penanganan dan Pencegahan TBC di Tempat Kerja
Dokter spesialis respirologi anak konsultan dr. Wahyuni Indawati Sp.A (K) menjelaskan, pemberian obat TBC pada anak sebaiknya di waktu yang sama dan saat perut kosong. Tujuannya agar obat bisa bekerja lebih optimal.
“Pemberian obat tuberkulosis perlu kondisi khusus misal pada perut kosong agar obat mudah diserap, jadi efek lebih baik, jadi orang tua biasanya diberi nasihat beri obat pada anak pagi hari pada saat bangun tidur langsung kasih obat,” katanya dalam diskusi TBC pada Anak, seperti dikutip dari Antara, Kamis (20/6/2024).
Minum obat TBC pada waktu yang sama juga bertujuan agar tidak lupa dan menjadikan rutinitas yang terjadwal pada si kecil.
Setelah minum obat pada saat bangun tidur, anak bisa makan atau minum susu setelah jeda satu jam.
Cara minum obat TBC pada anak selanjutnya yaitu diberikan secara reguler dan tidak berhenti atau terputus.
Pasalnya jika terputus dalam kurun waktu tertentu harus mengulang obat dari awal yang akan menyebabkan pengobatan menjadi lebih lama.
Wahyuni melanjutkan, pemberian obat TBC dilihat dari tingkat keparahan pada gejala yang dialami si kecil.
Pada fase awal atau tahap intensif anak harus minum obat di dua bulan pertama, setelah itu lanjut pada fase berikutnya untuk 4 bulan sehingga total minum obat selama enam bulan, ini berlaku untuk TBC paru biasa.
Baca juga: 9 Ciri-ciri TBC pada Anak, Orangtua Perlu Tahu
Jika didagnosis TBC berat yang sudah menjalar ke organ lain atau TBC milier seperti otak, susunan saraf dan tulang, pengobatan harus dilakukan selama 12 bulan.
“Kalau pada fase awal putus berobat selama 2 minggu maka harus mulai dari awal, kalau pada fase lanjutan lebih longgar kalau putus berobatnya lebih dari satu bulan baru dinyatakan berobat ulang, tergantung juga kondisi anak apakah membaik atau tidak,” kata Wahyuni.
Wahyuni menjelaskan imun tubuh anak yang lemah juga yang mengharuskan anak harus lebih intensif meminum obat secara teratur.
Pada seseorang yang baru pertama terkena tuberkulosis terutama anak yang imunnya belum kuat, kuman TBC akan bisa menyebar dari paru ke seluruh tubuh dan hinggap di organ yang banyak oksigen misalnya ginjal, tulang, otak, mata hingga kelenjar kulit.
Maka dari itu, semua organ bisa terkena kuman TBC tidak hanya paru, terutama pada orang yang memiliki imun tubuh lemah.
Tuberkulosis bukanlah penyakit keturunan. Itu artinya, masalah kesehatan ini bisa dicegah dengan imunisasi BCG, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, dan olahraga teratur.
Baca juga: Beda Gejala TBC pada Anak dan Dewasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.