Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Gizi Ingatkan Ada Bahaya Konsumsi Minuman Manis Setiap Hari

Kompas.com - 10/08/2024, 07:13 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia Dr. dr. Luciana Sutanto MS, Sp.GK mengingatkan ada bahaya kesehatan, jika konsumsi minuman manis setiap hari.

"Konsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori, sehingga meninggkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik," kata Luciana seperti yang dikutip dari Antara pada Jumat (9/8/2024).

Luciana menjelaskan bahwa konsumsi minuman berpemanis, baik dalam kemasan atau tidak, sama-sama memiliki risiko obesitas dan penyakit metabolik.

Baca juga: 10 Efek Samping Minum Minuman Manis, Meliputi Kecanduan dan Diabetes

Penyakit metabolik sebagai efek samping minum minuman manis tersebut, meliputi diabetes melitus, trigliserida meningkat, asam urat meningkat, hipertensi, dan gangguan kesehatan lain.

Khusus bagi anak-anak, ia menekankan pentingnya edukasi bagi orang tua dan murid mengenai makan sehat, sehingga tidak mengonsumsi minuman manis secara berlebihan.

"Idealnya, pengetahuan makan sehat berdasarkan Pola Makan Gizi Seimbang sesuai dengan anjuran Pemerintah atau Kemenkes diajarkan di sekolah sejak awal dan masyarakat pada umumnya," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa ada sekitar 13 persen populasi Indonesia atau sekitar 35,8 juta orang mengalami penyakit gula.

Baca juga: Apa yang Membuat Minuman Berenergi Berbahaya bagi Kesehatan?

Jika penyakit tidak ditangani secara berkelanjutan, risiko kesehatan semakin parah.

"Itu dialisis, kalau enggak dilakukan penanganan tiap hari, itu bisa jadi penyakit kronis," kata Budi.

Ia mengatakan, salah satu indikasi paling mudah untuk mengetahui gula darah tinggi adalah dengan mengukur lingkar pinggang atau celana jeans.

"Ukuran paling gampang, lihat ukuran celana jeans, kalau di atas 34, kemungkinan gulanya banyak," ucapnya.

Oleh karena itu, dia berharap masyarakat, terutama anak-anak, harus mulai mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula sebagai pencegahan timbulnya penyakit kronis.

Baca juga: 8 Minuman Terburuk bagi Kesehatan, Meliputi Soda dan Jus Buah

"Anak-anak sekarang minumnya gula semua. Itu yang harus dikurangi. Kembali ke tanpa gula," ujarnya.

Banyaknya konsumsi gula dari makanan dan minuman manis, lanjut Budi, berkaitan dengan kasus anak yang harus menjalani cuci darah akibat gagal ginjal.

Risiko kesehatan tersebut berpotensi semakin meluas dengan adanya tren makanan dan minuman manis saat ini, yang semakin membuat anak-anak terbiasa mengonsumsi gula dengan jumlah banyak.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau