Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Membuat Minuman Berenergi Berbahaya bagi Kesehatan?

Kompas.com - 08/08/2024, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Minuman berenergi tampak seperti penambah energi yang bisa didapat dengan menenggak beberapa mililiter cairan yang diformulasi.

Namun, para ahli kesehatan memperingatkan dampak buruk dari minuman berenergi yang nyata.

Baca terus artikel ini untuk mempelajari tentang penyebab minuman berenergi berbahaya bagi kesehatan.

Baca juga: Berapa Banyak Minum Minuman Manis Bisa Berbahaya? Ini Ulasannya...

Penyebab minuman berenergi berbahaya untuk kesehatan

Melansir dari Today pada Sabtu (3/8/2024), Dr. Frank Hu, seorang profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard Medicine School of Public Health mengatakan, minuman berenergi dinilai berbahaya bagi kesehatan karena rata-rata produk ini megandung kafein dan gula dalam kadar tinggi.

  • Kafein

Hu menjelaskan bahwa asupan kafein yang tinggi dapat mengganggu tidur, memicu insomnia, dan memperburuk masalah kesehatan mental.

Batas konsumsi kafein yang aman pada kebanyakan orang dewasa adalah 400 miligram (mg) per hari, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat.

Meskipun konsumsi kafein dalam jumlah sedang aman, Katherine Zeratsky, ahli gizi terdaftar di Mayo Clinic mengatakan bahwa kombinasi kafein dengan stimulan lain dalam minuman berenergi dapat menimbulkan risiko kesehatan.

Efeknya bisa memengaruhi jantung dan tekanan darah.

Dikutip dari Cleveland Clinic, minuman benergi bisa mengandung bahan-bahan lain, meliputi taurin, asam amino, serta ekstrak herbal seperti ginseng dan guarana.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Minum Minuman Manis Setiap Hari?

  • Gula

Penyebab lainnya yang membuat minuman berenergi berbahaya adalah kandungan gula tambahan yang biasanya tinggi.

Hu mengatakan bahwa minuman yang mengandung banyak gula tentu saja berbahaya. Ini bisa menjadi masalah besar bagi orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas dan diabetes.

Pada dasarnya, gula adalah kalori kosong, dan gula cair atau kalori cair membuat orang sangat mudah untuk mengonsumsinya berlebihan.

Julia Zumpano, ahli gizi terdaftar di Center for Human Nutrition di Cleveland Clinic mengatakan bahwa asupan gula berlebih bisa juga memicu peningkatan kadar trigliserida dalam darah.

Jika kadarnya sangat tinggi, dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Zumpano juga mencatat bahwa minuman berenergi bebas gula sering kali mengandung pemanis buatan, yang tidak disarankan untuk kesehatan jantung karena hubungannya dengan peningkatan risiko pembekuan darah.

Baca juga: Bagaimana Hobi Minuman Manis Bisa Jadi Penyebab Gagal Ginjal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau