KOMPAS.com - Kehadiran buah hati menjadi dambaan sebagian pasangan suami istri (pasutri). Terlebih, bagi mereka sudah lama menikah, tapi tak kunjung diberi momongan.
Keinginan tersebut membuat pasutri berupaya melakukan program hamil (promil), misalnya dengan konsul ke dokter dan konsumsi makanan bergizi.
Ada pula pasutri yang mengatur jadwal hubungan seksual, bahkan meningkatkan frekuensi bercinta demi dua garis biru.
Baca juga: Makan Apa supaya Tahan Lama Berhubungan Intim? Berikut 13 Daftarnya...
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo, dr. Febrian Andhika Adiyana, Sp.OG menjelaskan, hubungan intim setiap hari tidak disarankan karena justru menurunkan peluang kehamilan.
Hal itu karena berhubungan intim setiap hari dapat menurunkan kualitas sperma yang mengakibatkan presentasi pembuahan menjadi rendah.
"Hubungan seksual setiap hari justru membuat kualitas dan kuantitas sperma akan berkurang atau tidak optimal sehingga menurunkan presentase terjadinya pembuahan," kata dr. Febrian kepada Kompas.com, Selasa (10/9/2024).
Bagi pasutri yang ingin segera mendapat momongan, Febrian menyarankan hubungan intim sebaiknya dilakukan setiap 2-3 hari sekali agar sperma kembali optimal, baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
"Beri jeda dua sampai tiga hari dari ejakulasi atau hubungan suami istri terakhir agar sperma kembali optimal," kata dokter yang juga membuka praktik di Apotik Syaafi Farma Sukoharjo tersebut.
Cara cepat hamil berikutnya, menurut dokter Febrian, yaitu melakukan hubungan suami istri selama masa subur atau saat ovulasi.
Baca juga: Kapan Waktu yang Baik untuk Berhubungan Intim? Berikut Penjelasannya
Umumnya, cara paling mudah untuk mengetahui kapan masa ovulasi terjadi yaitu dengan mencatat periode atau siklus menstruasi.
Dikutip dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), siklus menstruasi berlangsung dari hari pertama haid di bulan terkini, sampai menstruasi berikutnya.
Kemudian, perlu diketahui bahwa masa subur wanita biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum periode haid dimulai.
Sebagai contoh, wanita yang memiliki siklus menstruasi 28 hari, makan kemungkinan mengalami masa subur atau ovulasi sekitar hari ke-14 (28 dikurangi 14 sama dengan 14).
Jika siklus Anda lebih panjang, katakanlah 35 hari, makan ovulasi akan terjadi sekitar hari ke-21.
Selain mencatat periode menstruasi, Anda juga dapat mengamati perubahan lendir vagina atau serviks.
Lendir serviks saat masak subur memiliki beberapa ciri, yaitu berwarna putih telur, teksturnya licin, elastis, dan menggumpal, dapar memanjang hingga 2-5 cm saat ditarik, serta keluar dalam jumlah banyak sampai bisa membasahi vagina dan celana dalam.
Baca juga: Berapa Lama Setelah Vasektomi Bisa Berhubungan Intim? Ini Kata BKKBN
Selain berhubungan seksual selama masa ovulasi, dokter Febrian juga membagikan tips lain supaya cepat hamil.
Ia mengatakan, pasutri perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menghindari junkfood, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol.
Pastikan pula suami istri melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan ke dokter.
Baca juga: Apa Efek Berhubungan Intim Saat Menstruasi? Ini Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.