Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Gizi: Susu Ikan Sumber Protein, tapi Tidak Menggantikan Susu Sapi

Kompas.com - 11/09/2024, 07:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Susu ikan disebut menjadi alternatif atau opsi yang sedang dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan susu pada program Makan Bergizi Gratis yang diusung presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran

Ikan dianggap dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan susu pada program Makan Bergizi Gratis karena ketersediaannya yang sangat melimpah di Indonesia. 

Baca juga: Apa Itu Susu Ikan? Simak Penjelasan Ahli

Sesuai dengan namanya, susu ikan adalah minuman yang mungkin diproduksi dari pemrosesan ekstrak daging ikan sehingga dihasilkan konsentrat protein dari ikan. 

Ekstrak ikan mungkin dibuat dalam bentuk serbuk sehingga untuk penyajiannya perlu dilarutkan dengan air atau sudah dalam bentuk larutan yang berwarna putih mirip susu, sehingga disebut sebagai susu ikan.

Lantas, apakah susu ikan bisa menggantikan susu sapi?

Dokter spesialis gizi klinis Dr. dr. Inge Permadhi MS, SpGK mengatakan bahwa susu ikan bisa menjadi sumber protein yang bagus untuk anak-anak dan orang dewasa. 

Meski demikian, susu ikan tidak bisa menggantikan posisi susu dari hewan mamalia, seperti sapi, kambing, domba, kerbau, kuda, dll. Hal itu karena kandungan gizi pada susu ikan tidak sama dengan susu yang berasal dari hewan mamalia tersebut.

"Susu ikan berasal dari daging ikan yang diproses dan diekstrak untuk diambil proteinnya yang selanjutnya dikenal sebagai susu ikan. Keduanya memiliki kandungan protein dengan kualitas bagus, tapi kandungan zat gizi lain pada susu hewani pasti tidaklah sama dengan susu ikan," ungkap dokter Inge saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/9/2024). 

Baca juga: Gibran Sebut Nasi Bisa Diganti Mi untuk Makan Bergizi Gratis, Ini Komentar Dokter Gizi

Menurut Inge, di dalam susu sapi terdapat kandungan gizi, seperti kalsium yang tidak dimiliki oleh susu ikan. 

"Susu kan banyak kandungan gizinya, misalnya susu adalah sumber kalsium utama, tentunya kebutuhan kalsium bagi tubuh tidak bisa digantikan begitu saja hanya oleh asupan tinggi protein dari susu ikan. Demikian pula ikan kaya akan omega-3 yang tidak terdapat pada susu hewani" katanya.

"Kalau sebagai sumber protein, susu ikan bisa menjadi sumber pangan yang baik. Tinggal sekarang kebutuhannya sebagai apa? Kalau dijadikan sumber protein ya oke. Tapi kalau dianggap sepadan dengan kandungan susu hewani yang luar biasa, ya tentu tidak sama karena ada beberapa kandungan zat gizi pada susu hewani yang tidak terdapat pada ikan," imbuhnya. 

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan susu ikan bisa diperkaya atau dilengkapi dengan zat gizi lainnya.

"Mungkin kalau nanti diperkaya, susu ikan bisa saja mempunyai berbagai zat gizi lain yang setara dengan susu hewani," kata dokter yang menempuh Pendidikan Doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu 

Baca juga: Menko PMK Sebut Nasi Jagung Alternatif Beras, Apa Lebih Sehat dari Nasi Putih?

 

Apakah susu ikan ultra processed food?

Dokter Inge menjelaskan untuk susu ikan sebenarnya tidak termasuk makanan ultra olahan atau ultra processed food. 

"Susu ikan bukan makanan ultra proses. Ini mungkin diproduksi dengan memanfaatkan daging ikan, yang diproses dan diekstrak dijadikan serbuk, jadi bukan proses ultra," kata Inge. 

Namun, jika susu ikan diberi tambahan gula dan perisa tambahan, maka akan menjadi ultra processed food.

Indonesia memiliki laut yang luas, di mana dihasilkan ikan yang berlimpah. Susu hewani (khususnya sapi) dan ikan merupakan sumber protein yang sangat baik.

Karena itu menurut Inge, apabila keduanya dapat diberikan bersama-sama, tentunya akan saling melengkapi, sehinga dapat menjadi sumber zat gizi yang sempurna bagi anak-anak dan dewasa, dalam usaha meningkatkan kesehatan masyarakat.

Edukasi dan peran media sosial dapat mendukung kesadaran masyarakat tentang kesukaan terhadap ikan sebagai lauk pauk yang lezat dan bergizi sempurna.

Baca juga: Seperti Apa Menu Makan Siang yang Sehat untuk Anak? Ini Kata Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau