Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sneeze Efect" di Toilet, Apa Itu?

Kompas.com - 26/10/2011, 10:20 WIB

KOMPAS.com - Anjuran untuk mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet sering kita dengar. Namun, banyak orang yang mengabaikannya karena alasan tangan tidak terlihat kotor atau berbau. Padahal, alpa mencuci tangan dapat menyebabkan penyebaran bakteri berbahaya.

Studi terbaru memaparkan bukti lain mengapa setiap orang pergi ke toilet "wajib" mencuci tangannya dengan sabun antikuman. Dalam suatu penelitian terungkap, setiap kali kita menyiram (flush) toilet, tampak seperti ada debu-debu samar yang menyembur dari air di lubang toilet.

Ternyata, itu adalah bakteri yang berasal dari limbah manusia. Bakteri yang menyembur tersebut bisa menempel di tempat duduk toilet, lantai, juga gagang pintu toilet.

Bukan hanya itu, bakteri tersebut juga akan bertahan sampai 24 jam dan melapisi seluruh ruangan toilet paling tidak selama satu menit. Efek semburan bakteri tersebut, yang disebut juga dengan "sneeze efect", didokumentasikan dalam studi yang dilakukan Professor Microbiologi dari University of  Arizona, AS Dr. Charles Gerba.

Gerba menemukan bahwa bakteri dan virus dalam jumlah besar tertinggal di toilet bahkan setelah disiram berkali-kali. Hal itu terjadi karena lapisan porselen toilet secara bertahap menyerap mikroorganisme ketika terjadi penyiraman. Pemakaian berulang toilet juga menyebabkan penumpukan bakteri dan virus dan mengontaminasi area sekitarnya.

Adanya bakteri di permukaan ruang toilet juga menunjukkan jasad renik itu terbang cukup tinggi untuk kemudian jatuh dan menempel di permukaan.

Menurut penelitian, ruangan toilet bisa mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella yang bisa menyebabkan keracunan makanan, Streptococcus yang memicu infeksi tenggorokan, dan Escherichia coli yang dikenal sebagai penyebab nyeri perut dan diare. Bakteri lain yang juga ditemukan adalah Hepatitis A dan bakteri penyebab flu dan pilek.

Jika rata-rata seseorang ke toilet 3 kali dalam sehari, maka ia bisa terpapar virus sampai 1.200 kali dalam setahun dan berpotensi sakit. Risikonya lebih besar lagi jika ia memakai toilet umum yang sering dikunjungi.

Untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit, investasikan membeli produk pembunuh kuman untuk membersihkan dudukan toilet umum sebelum dipakai. Saat membersihkan toilet di rumah, gunakan produk pembunuh kuman dan air hangat jika perlu.

Bakteri juga sering menempel di area tak terduga. Karena itu selalu gunakan sabun untuk mencuci tangan pasca memakai toilet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau