Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Kemoterapi Disarankan Tetap Olahraga

Kompas.com - 23/11/2011, 10:30 WIB

KOMPAS.com — Kemoterapi saat ini masih menjadi pengobatan utama penanangan penyakit kanker. Untuk beberapa jenis keganasan, kemoterapi dapat memberikan kesembuhan meski kanker sudah menyebar luas.

Bergantung pada obat-obatan yang digunakan, kemoterapi dapat menimbulkan berbagai efek samping yang umumnya menghilang setelah pengobatan selesai. Efek samping yang sering dialami adalah rambut rontok, mulut kering, muntah, atau diare. Walau jarang, efek samping bisa juga berupa kerusakan pada jantung.

Dalam riset teranyar yang dilakukan para ahli dari Inggris diketahui bahwa pasien kanker yang tetap melakukan olahraga selama menjalani kemoterapi memiliki risiko gangguan jantung lebih rendah dibandingkan orang yang tidak berolahraga.

Manfaat nyata yang terlihat pada pasien yang berolahraga adalah meningkatnya kebugaran. Peneliti mengukur jumlah oksigen yang dipakai tubuh selama latihan  sebagai indikator risiko penyakit kardiovaskular di masa depan. Olahraga selama kemoterapi justru dapat membantu organ-organ menjadi sehat dan lebih tahan terhadap efek racun dari beberapa terapi.

"Data kami menunjukkan bahwa wanita dengan kanker payudara tidak harus menunggu selesai terapi baru memulai melakukan latihan," kata peneliti Lee W Jones, Direktur Ilmiah dari Duke University Center for Cancer Survivorship.

Jones mengatakan, sampai saat ini banyak anggapan bahwa olahraga dapat membahayakan pasien kanker. Namun, temuan ini membuktikan bahwa latihan justru memberikan manfaat bagi pasien kanker, termasuk kualitas hidup yang lebih baik dan mungkin mengurangi risiko kematian.

"Temuan ini merupakan intervensi yang sangat memberdayakan. Mereka dapat melakukan beberapa kontrol atas gejala dan mungkin prognosis dalam jangka panjang," kata Jones.

Kendati begitu, pasien yang ingin memulai olahraga sebaiknya hanya jika mereka merasa memiliki kapasitas untuk melakukannya, kata Jones. Sebelum memulai rejimen latihan, pasien harus berkonsultasi dengan dokter mereka.

"Latihan terbaik adalah jenis latihan yang mereka suka, seperti berjalan, bersepeda atau berenang. Pasien yang belum pernah melakukan olahraga, seperti senam, harus memulainya secara bertahap. Intinya jangan karena Anda mendapatkan pengobatan lantas Anda tidak melakukan olahraga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com