TANYA :
Dear Dokter Citra, beberapa waktu lalu saya mencabut gigi geraham bawah di puskesmas daerah saya. Pencabutan dilakukan pada pagi hari, akan tetapi sampai malam, masih terjadi pendarahan dan saat ini saya merasakan panas dingin dan badan lemas. Itu kenapa ya dokter? Apa itu berbahaya ? Saya juga telah meminum paracetamol dan antibiotik dari puskesmas. Saya mohon informasi serta penanganan apa yang harus saya lakukan Terimakasih.
(Bagus, 25, Yogya)
JAWAB :
Hai Bagus,
Perdarahan yang terjadi setelah pencabutan gigi adalah reaksi yang normal. Perdarahan ringan dari gusi bekas pencabutan adalah normal apabila terjadi pada 12-24 jam pertama setelah pencabutan gigi.
Sedangkan perdarahan yang terjadi dalam waktu yang berkepanjangan atau lebih dari 24 jam, dapat diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain kesalahan pada saat prosedur pencabutan gigi, pasien yang sedang menjalani kemoterapi, pasien dengan hipertensi yang tidak terkontrol, pasien yang memiliki penyakit liver, defisiensi platelet, hemofilia, dan defisiensi vitamin K.
Penanganan awal yang dapat dilakukan untuk mengatasi perdarahan paska pencabutan gigi, antara lain:
1. Melakukan penekanan gusi bekas pencabutan menggunakan kasa bersih yang dilipat sampai ketebalannya cukup untuk digigit, selama 30 menit.
2. Segera ganti kasa yang baru ketika sudah basah akibat bercampur dengan darah, dan ulangi menggigit kasa selama 30 menit.
3. Jangan memainkan luka bekas pencabutan dengan lidah anda.
Apabila perdarahan cukup banyak, lebih dari 450 ml pada 24 jam pertama pada pasien dewasa, harus dilakukan tindakan segera untuk mengontrol perdarahan.
Jika anda merasakan gejala berkeringat dengan denyut yang lemah dan cepat (keringat dingin), serta pernapasan yang dangkal dan cepat disertai dengan turunnya tekanan darah, maka anda harus segera datang ke rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai untuk penanganan hal tersebut.
Demikian Bagus, semoga dapat membantu.
Salam gigi sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.