Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2012, 14:29 WIB

KOMPAS.com — Di musim penghujan seperti sekarang tentu sulit mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan pakaian. Namun, menjemur pakaian di dalam ruangan sebenarnya tidak dianjurkan karena bisa memicu penyakit asma.

Penelitian yang dilakukan tim dari Mackintosh School of Architecture di Glasgow, Skotlandia, menemukan bahwa menjemur pakaian di dalam ruangan akan meningkatkan kelembaban udara sampai 30 persen.

Berdasarkan survei terhadap 100 rumah yang mereka lakukan, hampir tiga perempat rumah memiliki tingkat kelembaban yang bisa memicu pertumbuhan kuman dan tungau. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko asma dan penyakit alergi lainnya.

Survei tersebut dilakukan pada musim dingin tahun 2011 dan menemukan sekitar 87 persen rumah tangga menjemur pakaian di dalam rumah dan dua pertiga menjemur di dekat sumber panas seperti radiator.

Para peneliti mengatakan bahwa model arsitektur yang tertutup rapat untuk meminimalkan pengeluaran energi sering kali tidak diikuti dengan ventilasi yang baik. Akibatnya, uap air sulit untuk menghilang.

Menurut Malcolm Richardson, profesor bidang studi jamur dari Universitas Manchester, Inggris, ada berbagai tipe kapang, tetapi hanya 10 jenis yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti sinusitis, bronkitis, alergi, dan gangguan pernapasan lainnya.

Kapang adalah jenis jamur yang tumbuh di tempat di mana kelembaban terperangkap di udara, misalnya di kamar mandi, tempat cuci piring, mesin cuci, mesin pengering, dan di dapur. Bisa juga ditemukan di tanah dalam pot tanaman.

Setiap genangan air juga bisa memicu tumbuhnya jamur. Jika pertumbuhannya cepat, jamur bisa terlihat dalam hitungan bulan sampai tahunan. Rumah yang tidak memiliki ventilasi yang baik juga menjadi tempat favorit jamur.

"Tempat yang jadi favorit jamur untuk tumbuh di rumah adalah wallpaper, lantai, serta di balik lantai dan di sekitar jendela," kata Richardson.

Menghirup udara yang memiliki spora jamur bisa mendatangkan dua efek, yaitu infeksi pada orang yang memiliki sistem imun lemah serta reaksi alergi terutama asma. Gejala-gejala alergi jamur bisa berupa batuk, rasa lelah berkepanjangan, iritasi mata dan tenggorokan, sakit kepala, iritasi kulit, ataupun rasa mual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau