Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2013, 13:24 WIB

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Alsikol, demikian alat ini diberinama. Alsikol adalah akronim dari Alat Deteksi Alkohol. Sesuai namanya, alat ini memang dirancang untuk mendeteksi apakah seseorang sedang mengkonsumsi alkohol. Yang istimewa, jika metode atau alat lain membutuhkan waktu setidaknya dua jam untuk medeteksi adanya alkohol dalam tubuh seseorang, Alkisol hanya butuh waktu tujuh detik.

Alat ini lahir dari kreativitas Meldi Rahma Saputra, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Alsikol mampu mendeteksi secara cepat seseorang mengkonsumsi alkohol atau tidak, karena alat ini mendeteksi hembusan nafas orang tersebut. Sementara yang sering dilakukan hingga saat ini dengan tes urine yang sedikitnya membutuhkan waktu hingga dua jam.

"Pengujiannya sangat sederhana, orang yang diuji cukup diminta menghembuskan nafas pada alat ini, dan tujuh detik kemudian akan diketahui hasilnya. Selain sederhana cara pengujiannya, hardware ini juga portable hingga bisa dibawa kemana-mana," kata Meldi Rahma, Rabu (13/2/2013) di kampus UAD.

Menurut Rahma, setidaknya butuh waktu lima bulan untuk merancang dan merangkai alsikol yang tidak lebih dari sekepalan tangan orang dewasa itu. Alat itu terdiri dari Sensor Figaro TGS atau Taghuci Gas Sensor 2620, Mikroprosesor, Led indikator, Busser dan baterai.

"Sensor akan mendeteksi uap yang mengandung alkohol,kemudian diolah dan hasilnya akan dikonversi oleh rangkaian ADC yang sudah tertanam pada mikrokontroler dan keluaran akirnya akan ditampilkan pada layar LCD," lanjut Rahma.

Lebih lanjut Rahma mengatakan tingkat akurasi alat tersebut hingga 99 persen, dan mampu mengetahui kadar alkohol yang telah dikonsumsi seseorang, apakah masuk kategori golangan A , 1-5 persen, golongan B, 5-20 persen, atau golongan C 20-55 persen. "Alat tersebut lahir dari keprihatinan semakin banyaknya kasus kecelakaan, tawuran pelajar, perkosaan, atau kriminalitas lainnya yang dipicu oleh penyalahgunaan alkohol," pungkas Rahma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau