Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2013, 19:58 WIB

KOMPAS.com - Manifestasi anemia bukan hanya pucat, lemas, lesu, dan kunang-kunang saja. Gemar memakan es batu dan tanah liat pun bisa menjadi manifestasi dari anemia. Keadaan ini disebut dengan Problem Identification & Corrective Action (PICA).

Jika Anda menjumpai orang dengan kebiasaan ini, maka jangan langsung menganggap mereka aneh, tetapi justru harus memperhatikan kesehatan mereka. Lantaran orang dengan PICA memiliki risiko besar mengalami anemia.

Anemia, atau yang dikenal dengan istilah awam kurang darah, merupakan gejala yang salah satunya disebabkan kurangnya zat besi. Anemia ditandai dengan jumlah hemoglobin (HB) yang kurang dari jumlah normal, yaitu kurang dari 12 pada wanita, dan kurang dari 13,5 pada pria.

Penurunan kadar HB akan menyebabkan berkurangnya kemampuan darah untuk mengikat oksigen. Akibatnya, tubuh pun kekurangan pasokan oksigen, sehingga mudah merasa lelah.

Anemia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius seperti gangguan tumbuh kembang dan kecerdasan pada anak. Risiko pendarahan pada ibu hamil serta persalinan, bahkan risiko kanker dan penyakit kronik lain.

Menurut spesialis penyakit dalam Nadia Ayu Mulansari dari Divisi Hematologi-Onkologi FKUI/RSCM, konsumsi bahan-bahan yang "aneh" dan tidak mengandung zat gizi seperti es batu, tanah liat, dan pasir akan menyebabkan orang kekurangan gizi yang akhirnya menyebabkan anemia.

"Anemia merupakan salah satu indikator kekurangan gizi. Gizi yang harusnya didapat dari makanan, karena diganti dengan makan es batu atau tanah liat, kebutuhan gizi jadi tidak tercukupi," tutur Nadia dalam Peluncuran Tanya Anemia Center pekan lalu di Jakarta..

Dilansir New York Times, konsumsi es batu juga dapat mengganggu fungsi pencernaan dan penyerapan zat besi serta mineral lain. Akibatnya, orang dengan PICA akan mengalami kekurangan zat besi. PICA kemungkinan akan hilang apabila penderita diberi terapi suplemen zat besi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau