Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skrining Pembuluh Darah Penting Bagi Diabetesi

Kompas.com - 15/06/2013, 10:44 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Diabetes merupakan penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya, terutama jika memiliki luka yang memerlukan amputasi. Amputasi kerap dialami pasien diabetes akibat luka yang tak kunjung sembuh. Padahal, sebenarnya amputasi dapat dicegah dengan pemeriksaan secara dini permasalahan pembuluh darah.

Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) dr. Hananto Andriantoro, akar masalah luka yang tak bisa sembuh pada penderita diabetes adalah permasalahan pembuluh darah.

"Sayangnya pengobatan luka selama ini hanya bersifat wound dressing atau berfokus pada lukanya saja," paparnya dalam konferensi pers 'Berpenyakit Jantung Koroner Boleh Jadi Berpenyakit Pembuluh Darah Tepi' di Jakarta, Kamis (13/6/2013) lalu.

Baca juga: Terungkap Identitas Penumpang Alphard Putih Saat Insiden Patwal Tendang Pemotor di Puncak

Pelaksanaan wound dressing, imbuh Hananto, antara lain dengan memberikan antiobiotik, antiinfeksi, dan oksigenisasi. Kendati demikian, wound dressing belum mampu menyembuhkan luka akibat permasalahan pembuluh darah.

"Seharusnya pengobatan luka yaitu dengan membuka pembuluh darah hulu dari luka. Hal tersebut akan membuat tekanan aliran darah meningkat sehingga luka membaik," jelas Hananto.

Adapun, jika pengobatan hanya bersifat wound dressing, maka luka akan bertambah parah dan akhirnya mengharuskan tindakan amputasi. Maka Hananto menegaskan, pendeteksian dini masalah pembuluh darah dapat menyelamatkan pasien dari amputasi.

Baca juga: Utang Rp 500.000 Bengkak Jadi Rp 40 Juta, Lansia di Tangerang Kehilangan Lahan karena Dirampas Rentenir

Kepala divisi pelatihan dan pendidikan RSJPDHK dr. Ismoyo Sunu mengatakan, mengingat pentingnya pemeriksaan pembuluh darah pada pasien diabetes, maka dokter yang bersangkutan dengan penyakit dalam pun perlu menyematkan prosedur skrining pembuluh darah dalam serangkaian proses pemeriksaan.

Demi meningkatkan tindakan preventif pengembangan penyakit pembuluh darah yang parah, Ismoyo mengungkapkan setiap pasien diabetes perlu melakukan skrining yang dinamakan ankle brachial index. Skrining tersebut untuk pembuluh darah di sekitar kaki yang rentan rusak pada penderita diabetes.

"Pemeriksaan harus dimulai dari dokter penyakit dalam. Jangan sampai baru datang ke dokter pembuluh darah ketika betis sudah menghitam dan timbul luka," tandas Ismoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau