Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2013, 09:30 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com -
Dehidrasi adalah gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh. Gangguan ini disertai hilangnya keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Hal ini terjadi karena pemasukan cairan ke dalam tubuh lebih kecil dari pengeluaran. Hilangnya keseimbangan cairan ini dapat berakibat pada kerja saraf yang tidak optimal.

Salah satu gejala dehidrasi adalah rasa bingung. Selain bingung, dehidrasi juga mengakibatkan lupa sementara pada beberapa orang. Dehidrasi ini pula yang menyebabkan mayoritas jama'ah haji mengalami kebingungan, nyasar, lupa penginapan, dan ketinggalan rombongan saat beribadah di Tanah Suci.

"Kebanyakan orang tidak sadar bingung merupakan tanda dehidrasi. Padahal dehidrasi rawan terjadi pada jama'ah haji," kata Zaenal Muttaqien Sofro dari Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Selasa (18/6/2013) di Jakarta.

Daya ingat, lanjut Zaenal, dipengaruhi oleh sistem saraf otonom dalam tubuh. Selain mempengaruhi ingatan, sistem saraf ini mempengaruhi otot jantung, pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh. Sistem saraf otonom bekerja di luar kesadaran dan mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi terkontrol, tanpa menyadari adanya pengendalian.

Kurangnya cairan akan mempengaruhi sistem saraf otonom pada tubuh. Akibatnya, orang yang kekurangan cairan dapat mengalami disorientasi.

Dehidrasi rawan dialami para jama'ah haji akibat beragam faktor. Kondisi tanah suci dengan kelembaban rendah, penerbangan selama 9 jam dan aktivitas yang padat menyebabkan jama'ah tak merasa haus. Alhasil, jumlah cairan yang masuk sangat sedikit.

Risiko dehidrasi, kata Zaenal, sebenarnya sudah muncul sejak dalam perjalanan menggunakan pesawat terbang. Hal ini dikarenakan jama'ah haji kebanyakan menghabiskan waktu 9 jam dengan tidur. Padahal, selama tidur tubuh juga melepaskan cairan.

Dengan kondisi rawan selama perjalanan, Zaenal menyarankan jama'ah haji untuk minum tanpa menunggu haus. Bila sudah dehidrasi, tubuh akan menunjukkan beberapa gejala lain seperti suhu tubuh tinggi, nafsu makan turun, dan demam.

"Haus berarti sudah sangat terlambat. Minumlah tanpa harus merasa haus," katanya.

Zaenal juga menyarankan untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam kehidupan sehari-hari. Kecukupan cairan akan membantu saraf otonom bekerja maksimal. Akibatnya seseorang terhindar dari rasa bingung dan lupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau