Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2013, 15:56 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Kemungkinan terjadinya kebutaan akibat kerusakan retina meningkat seiring bertambahnya usia. Kerusakan retina yang berhubungan dengan usia tersebut dikenal juga dengan istilah degenerasi makula. Namun selain usia, faktor kelamin ternyata juga ikut berperan dalam hal ini.

"Wanita lebih rentan mengalami degenerasi makula," ujar dr Elvioza, SpM, dari Divisi Vitreo-Retina Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam sebuah temu media di Jakarta, Kamis (1/8/2013).

Dia mengatakan, meski tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat di antara keduanya, namun angka kejadian degenerasi makula pada wanita lebih banyak daripada pria. Inilah yang membuat para ahli menyimpulkan, wanita lebih rentan mengalaminya.

Baca juga: Fanny Kondoh, Istri Presdir Marugame Udon, Positif Hamil Setelah Suami Meninggal

Setelah ditelusuri, lanjutnya, wanita lebih rentan mengalami degenerasi makula karena adanya perubahan-perubahan hormonal yang lebih kuat pada wanita timbang pria. Terutama, untuk wanita-wanita yang menuju fase menopause, yaitu terhentinya siklus haid. Menopause umumnya terjadi pada wanita berusia 50-60 tahun.

"Wanita menopause biasanya rentan terhadap beberapa penyakit tertentu, seperti penyakit jantung koroner, dan gangguan pembuluh lainnya. Maka tak heran kalau lebih rentan juga terhadap degenerasi makular," papar dokter yang juga berpraktik di Jakarta Eye Center ini.

Degenerasi makular secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh kesehatan pembuluh darah. Aliran darah yang baik ke daerah mata akan menjaga fungsi retina tetap baik. Sebaliknya, jika ada sumbatan aliran, maka akan terjadi pendarahan dan kerusakan retina.

Baca juga: Profil Tjhai Chui Mie, Wali Kota Perempuan Tionghoa Pertama di Indonesia, Kembali Pimpin Singkawang

Untuk menghindarinya, Elvioza menyarankan untuk meminimalisasi faktor risiko terjadinya penyakit ini. "Jenis kelamin, keturunan dan usia merupakan faktor yang tidak dapat dihindari, tapi ada juga faktor risiko yang bisa kita ubah," ujarnya.

Faktor risiko yang masih bisa diubah, lanjutnya, antara lain merokok dan mengonsumsi alkohol, obesitas, dan makan tidak sehat. Prinsipnya, dengan meminimalisasi faktor risiko, maka kemungkinan mengembangkan penyakit juga semakin kecil.

Selain itu, penting juga upaya untuk tetap melindungi diri dari paparan sinar, seperti memakai kaca mata pelindung setiap berada di bawah sinar matahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trump Salahkan Biden karena Tak Segera Hentikan Perang Rusia-Ukraina
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau