Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2013, 06:54 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com
-Perawatan gigi susu tidak boleh diremehkan. Gigi susu yang sehat membantu anak mengunyah dengan baik, sehingga memaksimalkan penyerapan nutrisi. Gigi susu yang baik juga menentukan kualitas gigi permanen yang akan tumbuh.

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB-PDGI) Zaura Rini Anggraini perawatan gigi susu sebetulnya tidaklah sulit, dan bergantung pada usia anak. Gigi susu yang tumbuh pada usia 6 bulan ini, awalnya bisa dibersihkan dengan cotton bud atau kasa yang dibasahi air matang.

"Gigi dibersihkan satu per satu dengan air bersuhu biasa. jangan lupa bersihkan lidah. sisa susu yang menempel menjadi makanan bakteri sehingga bisa menyebabkan gigi anak bolong," kata Zaura.  Gigi dibersihkan setiap kali anak usia minum susu.

Saat anak sudah menginjak usia 2-3 tahun, orang tua harus mulai mengajarkan cara menggosok gigi. Pada tahap usia ini, anak biasanya sudah bisa meludah.

Para orangtua, kata Zaura, harus menjadi role model. Untuk pertama kali, orangtua bisa memegangi tangan anak. Setelah itu orangtua bisa menggosok gigi bersama , sehingga anak bisa melihat langsung.

Selain menjadi role model, orangtua bisa menyediakan sarana membersihkan gigi yang sesuai usia anak. "Untuk anak usia 2 tahun pilih sikat gigi dengan gagang yang lebar, dan bulu sikat yang rata. Bentuk gagang menyesuaikan dengan telapak tangan anak yang masih kecil," kata drg. Nila Alya Maulidina, Sp.KGA, MM dari The Smile Centre. Sikat gigi bisa diganti tiap 2 bulan.

Untuk pasta gigi bisa dipilih yang mengandung fluoride 500 ppm, dengan aroma sesuai selera anak. Kandungan fluoride akan mengembalikan mineral di gigi yang hilang, akibat asam yang berasal dari plak bakteri dan gula. Tanpa penggantian mineral (remineralization) gigi menjadi mudah goyang.

Nila mengajarkan rumus 3-2-2 dalam menyikat gigi anak. Angka 3 berarti 3 macam gerakan sikat gigi dengan memutar di bagian luar, menyikat dari dalam ke luar dan menggosok permukaan gigi. Angka 2 menunjukkan jumlah gosok gigi dalam sehari, yaitu usai sarapan dan sebelum tidur malam. Sedangkan angka 2 terakhir adalah lama sikat gigi, yaitu selama 2 menit.

Gigi susu lebih mudah kotor

Menurut Nila, ada perbedaan antara struktur gigi susu dan dewasa. Gigi susu memiliki bentuk lebih cembung, struktur email yang lebih tipis, dan daya tahan terhadap iritasi yang lebih lemah.

Gigi susu juga cenderung lebih renggang, dibanding gigi permanen. "Dengan kondisi ini, gigi susu lebih mudah menangkap kotoran. Karena itu gigi susu harus dalam keadaan bersih," kata Nila.

Kebersihan makin penting, karena anak masih mengkonsumsi susu. Susu yang diminum terlebih bila sambil tidur, akan merendam gigi anak. Susu akan menyebabkan suasana mulut menjadi lebih asam, dan cocok untuk pertumbuh bakteri. Akibatnya gigi menjadi lebih mudah karies dan berlubang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com