KOMPAS.com - Indonesia bersama Malaysia, Thailand dan Vietnam mengembangkan konsep "One Health" untuk penanganan penyakit menular dan pandemik. Konsep ini diterapkan melalui jaringan kerjasama antarlembaga pendidikan yang tergabung dalam South East Asia One Health University (SEAOHUN).
Wakil Menteri Kesehatan RI, Ali Ghufron Mukti, pada temu media tentang One Health di Jakarta, Selasa (17/9/2013), menjelaskan, konsep One Health digulirkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk menjalin kemitraan antara dokter dan dokter hewan.
Kemitraan ini disepakati organisasi profesi medis, medis untuk hewan, dan kesehatan masyarakat. Konsep ini akan mendorong kerja sama yang lebih baik antara akademisi, industri, dan pemerintah. Kerja sama mencakup pengembangan pencegahan, pengobatan, dan edukasi penyakit lintas spesies.
Sasaran one health adalah pengintegrasian konsep ke dalam sistem pendidikan perguruan tinggi. Dengan konsep ini, para mahasiswa akan terbiasa berfikir dan bekerja sama dengan bidang lain. Dengan kerja sama, penanganan penyakit berbasis hewan akan lebih cepat dan efisien.
"Saat ini kita tengah menyusun sistem pendidikannya. Tentunya konsep one health akan membuat penanganan penyakit zoonosis lebih intensif," kata Ali.
Indonesia memasukkan Fakuktas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM), Fakultas Kedokteran Hewan UGM, dan Fakultas Kedokteran Hewan IPB dalam jaringan Indonesia One Health University.
"Nantinya One Health tidak hanya dipejari mahasiswa tapi juga pegawai. Saat ini ada 4 mahasiswa yang dikirim ke negara Asia Tenggara maupun lainnya khusus untuk belajar one health," kata Ali.
Ia mengatakan, konsep one health dapat mencegah pembakaran ratusan unggas karena khawatir penularan flu burung. Padahal unggas tersebut menjadi sandaran hidup beberapa orang. Unggas terbunuh juga belum tentu efektif mencegah penularan, karena sifat virus yang mudah berpindah.
Beberapa negara yang menerapkan one health adalah Malaysia dan Vietnam. Malaysia menerapkannya pada 1999 saat serangan virus nipah. Virus nipah berasal dari babi yang sisa makanannya dimakan hewan lain. Selanjutnya hewan lain dan babi dikonsumsi manusia. Akibatnya, virus menyerang manusia dan menyebabkan banyak korban. Sementara babi yang terserang masih dalam keadaan sehat.
"Pelaksanaan one health akhirnya melahirkan kebijakan vaksin antibiotik pada babi. Bila kerja sama ini tidak ada maka kami hanya berfikir dari sisi manusia, tanpa pernah melihat kemungkinan pencegahan yang lain," kata Vice Chairman SEAOHUN, Prof. Noor Hassin bin Ismail.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.