Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2013, 13:20 WIB
Wardah Fajri

Penulis


KOMPAS.com — Kanker payudara bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memperhitungkan ada atau tidaknya faktor risiko. Namun, pada wanita dengan kondisi tertentu, risiko kanker payudara menjadi lebih tinggi.

Wanita dengan risiko tinggi kanker payudara di antaranya mereka yang melahirkan anak pertama di atas usia 30. Wanita yang melahirkan anak pertama di atas usia 30 memiliki risiko tinggi kanker payudara dua sampai tiga kali lipat dibandingkan wanita yang punya anak pertama di bawah usia 20.

Ibu yang tidak menyusui juga berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Perbandingannya, ibu yang tidak menyusui risiko kanker payudara 2,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan ibu yang menyusui hingga empat anak.

Baca juga: Tetap Jalani Proses Bayi Tabung Saat Tahu Usia Suami Divonis 6 Bulan, Fanny Kondoh: Siapa Tahu Dia Mungkin Sembuh

Wanita yang tidak pernah melahirkan juga berisiko 1,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan wanita yang melahirkan hingga tiga anak.

Riwayat keluarga juga menjadi salah satu faktor risiko kanker payudara. Risiko lebih tinggi pada orang yang memiliki anggota keluarga penderita kanker payudara. Jika ada satu orang dari keluarga yang menderita kanker payudara, risikonya dua kali lipat lebih tinggi pada anggota keluarga lainnya. Jika ada dua orang dari keluarga yang menderita kanker payudara, risikonya bertambah tinggi, hingga tiga sampai lima kali lipat lebih tinggi.

Wanita, apa pun kondisinya, perlu waspada karena menjadi seorang wanita merupakan faktor risiko pertama kanker payudara. Faktor risiko lainnya yang perlu diwaspadai adalah bertambahnya usia, riwayat keluarga, genetik, kelebihan berat badan, pengonsumsi alkohol, tidak berolahraga, menstruasi pertama sebelum usia 12, penggunaan KB, memiliki postur tubuh tinggi, dan mereka dengan status sosial ekonomi tinggi.

"Tidak ada faktor risiko bukan berarti tidak bisa kena kanker payudara. Karena itu, screening teratur penting, paling mudah dengan 'sadari' (periksa payudara sendiri)," saran dr Ronald A Hukom, MHSc, SpPD-KHOM dari RS Kanker Dharmais saat acara Philips Mom2Mom Talk Breast Cancer Awareness di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Netanyahu Tegas Tolak Hamas dan Otoritas Palestina Berkuasa di Gaza Pasca-Perang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau