Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2014, 17:48 WIB
Wardah Fajri

Penulis


KOMPAS.com
- Pica merupakan bahasa latin untuk burung magpie, burung pemakan segala yang memiliki kebiasaan makan tak lazim. Tak heran jika kemudian pica digunakan sebagai istilah untuk kelainan makan benda aneh yang biasa ditemui pada anak-anak. Tak hanya pada manusia, selain burung magpie, kelainan makan pica juga ditemui pada anjing dan kucing.

Pica, kelainan makan benda seperti pasir, kapur, tanah, obat nyamuk, dan benda lainnya yang tak lazim dimakan, tercatat secara medis sejak 1563. Sebelumnya, pica direferensikan oleh orang Yunani dan Romawi pada abad 13. Di selatan Amerika Serikat, pada era 80-an, kaum budak mempraktikkan geophagia. Geophagia sama dengan pica, di mana orang yang mengidapnya memakan tanah liat.

Di ranah penelitian gangguan makan sejak abad 16 hingga abad 20, pica lebih dikenal sebagai gejala kelainan lain bukan kelainan spesifik. Bahkan hingga kini, pica diklasifikasikan sebagai perilaku normatif di beberapa kebudayaan sebagai bagian dari keyakinan magis, metode penyembuhan, dan seremoni keagamaan.

Dengan beragam defenisi yang berkembang mengenai pica, tak mudah untuk mengetahui prevalensi gangguan makan ini. Tak hanya itu, faktor keengganan pasien untuk melaporkan kelainan makan yang dimilikinya juga berpengaruh.

Prevalensi pica menjadi sangat bervariasi, mulai delapan persen hingga 65 persen tergantung studi yang dijalankan.

Studi yang terbit pada 1994 mengungkapkan 8,1 persen wanita hamil Afrika Amerika mengalami pagophagia. Mereka mengonsumsi es batu dalam jumlah banyak. Sementara studi pada 1991 menemukan prevalensi pica 8,8 persen pada wanita hamil di Arab Saudi. Prevalensi pica pada wanita hamil bervariasi di negara berkembang namun memiliki kecenderungan lebih tinggi dengan estimasi 63,7 persen dan 74 persen di dua populasi berbeda di Afrika.

Perbedaan angka prevalensi ini terkait dengan perbedaan norma kultural di berbagai negara, selain tingkat malnutrisi yang tinggi.

Sementara, angka lain muncul dari buku pedoman Clinical Child Psychology yang memperkirakan prevalensi pica bervariasi antara 4 persen hingga 26 persen. Angka ini didapatkan dari populasi pada institusi tertentu. Sementara data dari kasus individual sulit didapatkan, membuat estimasi prevalensi pica yang menyeluruh tak mudah didapatkan.

Kesulitan mendefenisikan pica dalam satu persepsi yang sama juga membuat petugas medis tak semudah itu mendiagnosa seseorang mengidap pica.

Sebelum mendiagnosa seseorang mengidap pica, dokter biasanya akan mengevaluasi kemungkinan gangguan lain seperti gangguan mental, gangguan obsesif kompulsif, gangguan perkembangan. Berbagai gangguan ini merupakan penyebab pola makan aneh. Pola perilaku semacam ini setidaknya terjadi selama satu bulan sebelum akhirnya pasien didiagnosa pica.

Jika pasien diduga mengalami pica, pemeriksaan pun berlangsung secara menyeluruh. Evaluasi medis menjadi penting. Pasien perlu dicek apakah menderita anemia, masalah pencernaan atau kemungkinan keracunan dari benda yang dimakannya.

Riwayat kesehatan pasien akan diperiksa dengan seksama, belum lagi pemeriksaan fisik. Selain menjalani pemeriksaan x-ray, pasien yang diduga pica juga akan menjalani tes darah. Tes untuk mengetahui apakah kemungkinan terjadi infeksi juga dilakukan. Pasalnya beberapa benda yang dimakan bisa saja mengandung bakteri atau organisme lainnya. Evaluasi kebiasaan dan pola makan juga menjadi bagian dari rangkain pemeriksaan pasien dengan dugaan pica.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com