Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2014, 14:35 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama wakilnya M Jusuf Kalla dijadwalkan mengumumkan susunan kabinet pada Minggu (26/10/2014) sore di Istana Negara, Jakarta.

Sejumlah nama yang akan menduduki kursi menteri pun beredar. Salah satunya jabatan Menteri Kesehatan RI yang disebut akan ditempati oleh Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany.

Hasbullah selama ini fokus di bidang asuransi kesehatan dan jaminan sosial. Seperti dikutip Kompas.com dari berbagai sumber, Hasbullah pernah meraih Master of Public Health dan Doctor of Public Health di University of California di Berkeley, Amerika Serikat.  Ketika itu, ia juga mengambil pendidikan profesi dari Health Insurance Association of America.

Baca juga: TNI Diminta Tak Lindungi Prajurit yang Tembak Mati 3 Polisi di Lampung, Terlalu Barbar

Selain pendidikan formal, pria kelahiran 21 Mei 1954 ini juga menjalani kursus singkat dalam bidang social insurance dan social security di sejumlah negara seperti di Jerman, Filipina, dan Muangtai.

Selain Hasbulah, nama lain yang sempat terdengar akan menempati posisi itu adalah Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti dan Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Fahmi Idris.

Ali yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) juga paham betul mengenai jaminan kesehatan masyarakat. Ia juga mengenyam pendidikan Tropical Medicine, The Department of Tropical Hygiene, Mahidol University, Bangkok, Thailand dan Faculty of Medicine, University of Newcastle, Australia, 2000.

Baca juga: 4 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Makan Daun Kelor, Siapa Saja?

Sementara itu, Fahmi Idris merupakan mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang pernah digadang-gadang menjadi wakil Menteri Kesehatan saat itu, Endang Rahayu. Nama Fahmi semakin terdengar ketika ia menjabat Direktur PT Asuransi Kesehatan, yang kini berubah nama menjadi BPJS.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Agus Purwadianto dan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Akmal Taher juga masuk dalam bursa calon Menteri Kesehatan.

Perbincangan mengenai nama-nama calon Menteri Kesehatan tak berhenti sampai di situ. Belakangan muncul nama Nila Djuwita Anfasa Moeloek, Guru Besar Fakultas Kedokteran UI.

Baca juga: Warganet Temukan Catatan Belanda Anggap Orang Indonesia sebagai Bangsa Barat, Apa Kata Ahli?

Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Nila nyaris mendapat posisi Menteri Kesehatan periode 2009-2014. Saat itu, Nila sudah mengikuti seleksi menteri, bahkan tes kesehatan. Namun, ia batal dilantik dan SBY akhirnya memilih Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai Menteri Kesehatan saat itu.

NIla yang juga ahli oftalmologi (ilmu penyakit mata) ini merupakan istri dari Farid Anfasa Moeloek, Menteri Kesehatan era Presiden BJ Habibie.

Siapakah yang akan dipilih Jokowi-JK? Mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto mengungkapkan pada Minggu sekitar pukul 16.00 WIB, Jokowi-JK akan memperkenalkan jajaran menterinya kepada publik di halaman istana kepresidenan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Haru dan Tangisan Warnai Pemakaman Briptu Ghalib yang Gugur Ditembak
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau