Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Waspada, Rokok Elektronik Memikat Anak-anak

Kompas.com - 08/12/2014, 08:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail


KOMPAS.com
-Munculnya rokok elektronik atau e-cigarettes dikhawatirkan menjadi pintu gerbang para perokok baru, yaitu anak-anak. Kekhawatiran itu dapat dilihat dari hasil studi terbaru di Wales yang menunjukkan lebih banyak anak-anak berusia 10-11 tahun mencoba rokok elektronik dibanding rokok biasa.

Berdasarkan survei, dari 1.601 murid, sebanyak 6 persen telah mencoba rokok elektronik dan 2 persen mencoba rokok tembakau biasa. Sementara itu, sebanyak 14 persen murid yang telah mencoba rokok elektronik itu pun mengaku mungkin akan memutuskan untuk merokok dalam dua tahun ke depan. Penelitian ini baru dilakukan terhadap murid di Wales dan Kesehatan Masyarakat Inggris.

Rokok elektronik yang menggunakan baterai tersebut memiliki bentuk seperti pena atau rokok. Rokok elektronik pun mengandung nikotin cair yang dapat membahayakan kesehatan.

Anak-anak yang mencoba rokok elektronik dikhawatirkan akan mencoba merokok biasa di kemudian hari. Untuk itu, anak-anak perlu diawasi dari rokok elektronik agar tidak menjadi perokok baru.

Menteri Kesehatan di Wales, Mark Drakeford mengatakan, hasil penelitian tersebut  sangat menunjukkan dampak munculnya rokok elektronik pada anak-anak dan remaja.

"Saya prihatin dengan penggunaan rokok elektronik dapat bertindak sebagai pintu masuk untuk kembali ke rokok biasa, terutama bagi generasi yang tumbuh dalam masyarakat bebas asap rokok,” kata dia.

Kepala eksekutif dari British Lung Foundation, Penny Woods mengatakan, penelitian ini menarik karena dapat melihat berapa banyak anak-anak yang telah mencoba rokok elektronik.

Menurut dia, rokok elektronik merupakan teknologi baru yang perlu diawasi, terutama dari anak-anak. Seseorang yang sebelumnya tidak merokok diharapkan tidak tergoda dengan rokok elektronik.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pun sudah menyatakan bahwa rokok elektronik, meski kadar nikotinnya lebih rendah dari rokok biasa, tetap memberi ancaman kesehatan.

Menurut WHO, rokok elektronik memang berkembang cepat di kalangan remaja. Hingga saat ini diketahui sudah ada 466 merk rokok elektronik dengan sekitar 8000 rasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Penyebab Gempa di Myanmar dan Thailand, Bisa Berdampak ke Indonesia?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau