Namun, kejadian tidak diinginkan seperti kecelakaan kerap terjadi selama mudik lebaran. Untuk itu, tenaga kesehatan seperti dokter akan selalu dibutuhkan.
Ketua Pengurus Pusat Persatuan Dokter Emergency Indonesia (PDEI), dokter Spesialis Ortopedi Adib Khumaidi mengungkapkan, sejumlah dokter di rumah sakit memang sudah ditugaskan untuk tetap siaga selama mudik lebaran.
"Dokter OT (ortopedi) siap on call setiap mudik. Ada dokter yang stand by di area jalur mudik hanya untuk penanganan awal," terang Adib pekan lalu di Jakarta. Kementerian Kesehatan telah menyiagakan sebanyak 1.094 puskesmas dan 1.554 rumah sakit selama 24 jam di daerah mudik.
Sebanyak 870 posko pelayanan kesehatan juga disebar di jalur mudik. Adib menjelaskan, pos kesehatan cukup banyak tersebar, ditambah pos yang didirikan pihak swasta. Akan ada dokter yang keliling dari posko satu ke posko lain. Adib meminta kerja sama semua pihak agar pelayanan kesehatan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.
"Penting ada ambulan. Jika dalam kondisi emergency, harus tahu pasien akan segera dirujuk ke mana," kata Adib. Adib mengungkapkan, kasus kecelakaan saat mudik lebaran selalu tinggi meski mengalami penurunan pada tahun 2014 dibanding 2013. Hal itu diduga karena menurunnya jumlah pengendara motor saat mudik.
"Cukup banyak kasus terjadi pada pengendara sepeda motor. Mudah-mudahan yang naik motor berkurang. Kalau masih banyak yang pake motor angka kecelakaan diperkirakan masih tinggi," ujar Adib.
Adib pun mengingatkan semua pengendara untuk berhati-hati, mematuhi peraturan lalu lintas, dan berkendara yang aman. Jangan lupa untuk beristirahat dan jangan memaksakan diri berkendara jika sudah lelah.