Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lambung Dipotong Bisa Jadi Solusi Pangkas Berat Badan

Kompas.com - 08/06/2016, 10:06 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Obesitas atau kelebihan berat badan bukan hanya masalah penampilan. Lebih dari itu, obesitas bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti jantung, diabetes, dan hipertensi.

Untuk hidup lebih sehat, orang dengan obesitas sebaiknya berupaya menurunkan berat badan. Penurunan berat badan bisa dilakukan dengan makan bergizi seimbang secukupnya, mengurangi makanan berlemak, dan rutin melakukan aktivitas fisik.

Namun, bagi beberapa orang dengan obesitas, menjalani pola makan sehat dan olahraga pun tidak pernah mempan menurunkan berat badan secara signifikan. Mengatasi hal itu, operasi bariatrik bisa menjadi pilihan orang dengan obesitas yang gagal diet.

Dokter spesialis bedah saluran cerna, Errawan Wiradisuria, mengungkapkan, operasi bariatrik yang paling banyak dilakukan ialah laparoscopic sleeve gastrectomy (LSG).

"LSG ini operasi yang paling sederhana dan aman, yaitu dengan memotong lambung pasien. Jadi, kalau dia sudah olahraga, sudah diet segala macam enggak turun-turun beratnya, kita bisa lakukan pembedahan," ujar Errawan dalam diskusi di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Operasi ini akan memotong lambung menjadi hanya 25 persen. Dengan ukuran lambung yang lebih kecil, pasien otomatis akan mengasup makanan lebih sedikit karena lebih cepat kenyang.

Errawan menceritakan, ada pasiennya yang memiliki berat badan 148 kg telah turun menjadi 85 kg setelah operasi LSG.

"Dalam kurun waktu 12 bulan, berat badan bisa turun sebanyak 50-80 persen," kata Errawan.

Operasi ini menggunakan teknik laparoscopic atau bedah minimal invasif. Pemotongan lambung tidak dilakukan dengan menyayat perut secara terbuka, tetapi hanya membuat lubang kecil di perut. Dokter bedah akan membuat 3-5 lubang di perut pasien.

Dokter bedah menggunakan stapler, yaitu alat yang dipakai untuk memotong sekaligus menjahit, atau merekatkan lambung dengan bahan titanium. Sisa lambung yang tidak digunakan akan dikeluarkan di salah satu lubang kecil tersebut.

"Jadi, salah satu lubang akan dibesarkan menjadi ukuran sekitar 5 cm untuk bisa mengeluarkan sisa lambung," kata dokter yang praktik di Digestive Clinic RS Siloam Kebon Jeruk ini.

Operasi memerlukan waktu sekitar tiga jam, mulai dari persiapan hingga selesai. Dengan minimnya luka sayatan pada perut, pasien pun sudah bisa pulang ke rumah lima hari kemudian setelah operasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com