KOMPAS.com - Jika Anda ingin menjadi orang yang terbiasa bangun pagi, bertekad untuk tidak menekan tombol alarm saja tidak cukup.
Orang akan bangga bercerita, jika dirinya bisa bangun pagi setiap hari, lalu lari jarak jauh atau lari berkeliling perumahan kemudian sarapan makanan oeganik yang kaya serat dan protein.
Bagi mereka yang 'hobi' bangun siang, mendengar cerita semacam itu, menjadi penderitaan tersendiri. Tapi jangan patah arang, semua orang bisa punya kebiasaan bangun pagi dan mempraktikkan pola hidup sehat. Begini caranya membangun kebiasaan bangun pagi.
1. CIPTAKAN ALASAN
Sebanyak 92 persen orang, gagal untuk mencapai resolusi Tahun Baru, untuk satu alasan sederhana. Kita lebih menyukai gagasan untuk mencapai tujuan, lebih dari melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Menurunkan berat badan terdengar sebagai resolusi yang berharga, tetapi tanpa motivasi yang tulus untuk melakukan prosesnya, kemungkinan Anda akan gagal.
Membangun kebiasaan bangun pagi dimulai dengan memahami mengapa Anda ingin bangun pagi? Supaya apa Anda ingin bangun pagi? Mungkin Anda ingin menjadi lebih produktif, ingin bisa rutin berolahraga sebelum berangkat kerja.
Atau, mungkin Anda punya motivasi yang sederhana, yaitu supaya tidak terjebak kemacetan lalu-lintas. Intinya adalah, temukan tujuan atau alasan yang kuat mengapa Anda merasa harus bangun pagi.
2. TETAPKAN JADWAL DAN KONSISTEN
Jam biologis tubuh Anda menyukai konsistensi. Ritme sirkadian Anda akan memberi sinyal mengantuk dan sinyal kapan harus bangun, pada jam yang sama setiap hari, kecuali ada kejadian yang mengacaukan ritme itu.
Atur alarm Anda pada waktu yang sama setiap pagi dan bangunlah secepatnya begitu alarm berbunyi, apapun yang terjadi.
Jika Anda dapat menghindari dorongan untuk tidur siang, secara alami Anda akan menemukan diri Anda tidur lebih awal dan besoknya bangun lebih pagi. Terus lakukan seperti ini setiap hari, tidak peduli walaupun misalnya hari ini adalah hari libur.
3. ENYAHKAN SUMBER CAHAYA
Anda juga harus ingat bahwa perasaan berenergi di pagi hari, erat hubungannya dengan kebiasaan malam. Sekitar satu jam sebelum Anda pergi tidur, otak akan melepaskan hormon melatonin.
Tapi melatonin hanya bisa dilepaskan ketika otak berpikir, saat ini adalah malam hari (ditandai dengan kegelapan).