Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggi Rendahnya Tingkat Pendidikan Pengaruhi Kesehatan

Kompas.com - 25/12/2016, 14:05 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber The Sun

KOMPAS.com - Faktor risiko rendahnya kesehatan seperti kurangnya aktivitas fisik, gizi buruk dan merokok dinilai lebih tinggi pada orang dengan pendidikan rendah, ahli kesehatan mengklaim.

Temuan yang diterbitkan dalam International Journal for Equity in Health juga menyebutkan, orang-orang tanpa kualifikasi pendidikan, memiliki risiko dua kali lipat terkena serangan jantung (150 persen) ketimbang orang-orang yang mencapai pendidikan universitas.

Risiko tersebut sekitar dua pertiga (70 persen) lebih tinggi pada mereka yang memiliki pendidikan sertifikasi dan diploma. Penelitian ini menggolongkan tingkat pendidikan itu sebagai pendidikan "perantara".

Baca juga: Belajar dari Titiek Puspa: Kenali Bahaya Pendarahan Otak dan Pencegahannya

Dilakukan oleh Sax Institute, penelitian ini melibatkan 267.153 pria dan wanita di New South Wales, Australia, dengan usia di atas 45 tahun.

Peneliti menyelidiki hubungan antara pendidikan dan penyakit jantung, seperti serangan jantung atau stroke, dalam kurun waktu 5 tahun.

Penelitian juga menunjukkan, orang dewasa setengah baya yang tidak menyelesaikan sekolah tinggi, 50 persen lebih mungkin untuk mengalami stroke dibandingkan dengan mereka yang menyelesaikan gelar universitas.

Baca juga: Mengantuk Terus-menerus Gejala Apa? Berikut 10 Daftarnya…

Penulis utama dan Research Fellow di Universitas Nasional Australia, Rosemary Korda, mengatakan ada perbedaan jelas dalam data kesehatan antara kelompok pendidikan tingkat rendah, menengah dan tinggi terhadap tingkat serangan jantung atau stroke.

Klinis Associate Professor David Sullivan dari University of Sydney, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan, tingkat pendidikan tinggi memungkinkan seseorang memiliki informasi lebih memadai tentang penyakit yang menyebabkan banyak kematian dan cacat di masyarakat, itu sangat membantu.

Profesor Ajun Kedokteran dan Chief Medical Advisor di Heart Foundation, Garry Jennings, yang juga tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan, "Ini juga menunjukkan adanya kebutuhan untuk mencapai pendidikan yang lebih baik untuk membangun kesadaran lebih dalam, tentang bahaya merokok dan berbagai risiko lain kesehatan lain yang dapat dihindari," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Momen Paus Fransiskus Sapa Umat saat Misa Minggu Palma
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau