Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampukah Kehadiran Robot Seks Menggantikan Kepuasan Bercinta?

Kompas.com - 31/12/2016, 19:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Telegraph

KOMPAS.com - Menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) robot-robot di masa depan akan memiliki rupa dan tampilan yang sangat mirip dengan manusia. Bahkan, bisa diajak berhubungan seksual.

Para pakar memprediksi, kehadiran robot-robot itu di tempat tidur akan menjadi hal yang biasa dalam 25 tahun ke depan. Namun, mungkinkah robot itu bisa menggantikan kepuasan bercinta pasangan suami istri?

Robot seks seperti Rocky atau Roxxxy True Companion saat ini dibandrol dengan harga sekitar 7.000 poundsterling atau sekitar Rp 115 juta. Namun, kemajuan teknologi diperkirakan akan membuat robot-robot itu lebih terjangkau dan yang terpenting semakin menyerupai manusia.

Dalam acara International Congress of Love and Sex with Robotics, Dr.Trudi Barber mengatakan bahwa semakin banyak orang yang tenggelam dalam kemajuan teknologi. Ini berarti, cuma tinggal waktu sebelum berhubungan seks dengan robot menjadi hal yang mainstream.

"Kita akan semakin sibuk dengan hidup, makin terikat dengan teknologi sehingga melakukan seks jarak jauh dan robot seks adalah proses alami dalam siklus evolusi manusia," kata pakar yang banyak meneliti pengaruh teknologi pada hubungan seksual ini.

Barber mengatakan, ketika hal itu terjadi maka orang akan lebih menghargai dan berbahagia dengan hubungan yang nyata.

Meski demikian, pakar AI memperingati dampak dari kehadiran robot seks, antara lain generasi yang berhubungan seks pertama kali dengan robot. Belum lagi konsep seks yang tidak realistik juga akan tumbuh sumbur.

Pada pertengahan 2016, Dr.Noel Sharkey, mantan penasihat di PBB meminta pemerintah negara-negara melakukan tindakan untuk mencegah robot dibajak oleh industri seks.

Batasan

Walau kemajuan teknologi robot sulit dihentikan, sebenarnya dalam hal fungsinya untuk bercinta masih ada banyak pertanyaan yang harus diperjelas terkait kehadiran robot-robot itu. Misalnya saja, apakah robot itu akan pasif atau dirancang untuk merayu manusia, serta apakah robot itu diprogram untuk memahami bahwa mereka adalah mesin dan bukan manusia.

Kate Devlin, pakar komputasi dari Goldsmith, Universitas London, mengatakan bahwa di masa depan mungkin robot seks akan didesain untuk mempelajari kesukaan pasangan seksnya sehingga bisa meningkatkan performanya.

Salah satu produk robot sejenis, Companion, saat ini mulai banyak dipakai untuk memberi stimulasi pada orang lanjut usia, terutama di Jepang.

Diciptakan dua tahun lalu, robot itu didesain memiliki kemampuan untuk membaca emosi dengan cara menganalisa ekspresi dan tekanan suara. Karena kemampuannya itu beberapa jenis robot juga mulai dimanfaatkan untuk menjaga anak-anak.

Anggapan bahwa robot seks di masa depan akan menjadi hal yang biasa dipertanyakan oleh Sharkey. "Robot seks mungkin akan bisa dipakai pada satu dekade lagi, tapi belum tentu akan dianggap sebagai hal yang normal," katanya.

Ia mengatakan, robot seks mungkin akan dianggap sebagai alat untuk melakukan masturbasi, walau tampilannya yang mirip manusia akan membangkitkan fantasi.

"Prostitusi sudah ada di bumi sejak ribuan tahun lalu tapi sampai saat ini tidak pernah dianggap sebagai hal yang normal dalam masyarakat, demikian juga kelak dengan robot seks," katanya.

Seperti halnya prostitusi, menurut Sharkey, robot seks juga cuma memberikan hubungan satu arah karena mereka tidak pernah membalas cinta secara tulus. Padahal, manusia memiliki kebutuhan akan ikatan yang personal dan intim, hubungan timbal balik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau