Melansir laman resmi WHO, pneumonia bisa disebabkan infeksi virus, bakteri, dan jamur.
Penyebab umum pneumonia adalah respiratory syncytial virus (RSV), bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumokokus), dan Haemophilus influenzae tipe b (Hib).
Sejumlah pasien penyakit Covid-19 yang disebabkan virus corona juga mengalami gejala pneumonia.
Melansir CDC, gejala pneumonia di antaranya batuk, demam, dan kesulitan bernapas.
Infeksi yang menyerang paru ini bisa menyerang siapa saja. Terutama kalangan orang lanjut usia (lansia), anak-anak di bawah lima tahun, pengidap penyakit kronis, dan perokok.
Penyakit ini gampang menular lewat cipratan dahak atau bersin (droplet) penderita.
Menurut data WHO pada 2017, pneumonia merupakan penyebab 15 persen kematian anak-anak di bawah usia lima tahun.
Kendati mematikan dan rentan menyerang anak-anak serta lansia, penyakit ini dapat dicegah lewat berbagai upaya.
Melansir berbagai sumber, berikut cara mencegah pneumonia:
1. Vaksinasi
Sejumlah virus penyebab pneumonia sudah ada penangkal atau vaksinnya.
Melansir pemberitaan Kompas.com (18/1/2020), beberapa vaksin untuk mencegah pneumonia yang beredar di Indonesia antara lain:
2. Cuci tangan dengan sabun
Virus dan bakteri penyebab pneumonia bisa menular lewat cipratan dahak atau bersin penderita yang terinfeksi.
Selain lewat cipratan langsung dalam radius kurang dari dua meter, cipratan cairan dari saluran pernapasan yang mengandung penyakit tersebut juga bisa menempel di permukaan benda-benda sekitar kita.
Jika tangan seseorang memegang benda-benda tersebut, lalu ia tanpa sengaja memegang mata, hidung, atau mulut, orang tersebut bisa tertular pneumonia.
Untuk itu, cara terbaik mencegah pneumonia adalah dengan mencuci tangan dengan sabun. Virus, bakteri, dan kotoran dapat luruh saat dibersihkan.
Terutama setelah dari kamar mandi, mengganti popok, sebelum makan, dan saat menyiapkan makanan.
Jika tidak tersedia sabun dan air bersih, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol dengan kadar 60-95 persen.
3. Setop Merokok
Kebiasaan merokok dapat berisiko meningkatkan berbagai penyakit seperti pneumonia sampai kanker paru-paru.
Tembakau dalam rokok dapat merusak kemampuan paru-paru dalam melawan infeksi.
Untuk itu, para perokok dianggap kelompok berisiko tinggi yang wajib mendapatkan vaksin pneumokokus.
Berhenti merokok boleh jadi tidak mudah. Akan tetapi, upaya keras Anda sepadan demi alasan kesehatan.
4. Jaga gaya hidup sehat
Menjaga sistem daya tahan tubuh dalam kondisi prima adalah salah satu upaya mencegah infeksi kuman.
Sehingga, Anda perlu membangun kebiasaan hidup sehat dengan cara mengonsumsi asupan dengan gizi sehat dan seimbang, cukup tidur, dan berolahraga secara teratur.
5. Hindari paparan polutan
Paparan polutan di udara dapat merusak dan mempercepat penuaan organ paru-paru.
Saat kondisi fisik masih muda dan kuat, paru-paru dengan mudah mampu melawan racun polutan.
Namun, seiring bertambahnya usia, organ vital ini kehilangan resistesi dan lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Sebisa mungkin, minimalkan paparan asap rokok, gas buang kendaraan bermotor, sampai penyegar udara sintetis, dan lilin beraroma yang mengandung bahan kimia.
https://health.kompas.com/read/2020/03/14/150300568/5-cara-mencegah-pneumonia-yang-rentan-serang-anak-anak-dan-lansia