Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jerawat: Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengatasi

KOMPAS.com - Acne vulgaris (AV) atau jerawat adalah suatu penyakit peradangan kronis dari kelenjar pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, kista, dan pustula.

Bagian tubuh yang kerap ditumbuhi jerawat yakni terutama pada daerah wajah, bahu, lengan atas, dada, dan punggung.

Ketika muncul di wajah, jerawat ini bahkan tak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tapi juga bisa mengurangi rasa percaya diri.

Pada penanganan yang salah, jerawat bahkan bisa membuat wajah menjadi kusam dan memicu timbulnya bopeng-bopeng.

Penyebab jerawat

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), menjelaskan timbulnya jerawat bisa disebabkan oleh banyak faktor.

Berikut beberapa di antaranya:

Namun, secara garis besar, menurut dia, penyebab utama munculnya jerawat terdiri dari empat hal, yaitu:

  1. Banyaknya kulit mati yang menyumbat pori-pori kelenjar pilosebasea
  2. Produksi minyak jerawat (sebum) yang berlebihan
  3. Pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes
  4. Proses peradangan sebagai reaksi terhadap bakteri atau kuman yang muncul di wajah serta produk-produk yang dihasilkan bakteri atau kuman tersebut

"Dokter yang baik tentu memahami proses atau mekanisme terjadinya jerawat pada pasiennya," jelas dr. Pras saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (8/6/2020).

Komplikasi jerawat

Perlu dipahami bahwa jerawat sifatnya kronis, menahun, dan berulang, apalagi pada usia-usia remaja atau dewasa muda.

dr. Pras meyakini lebih dari 85 % remaja mengalami jerawat, tetapi belum tentu penyebabnya sama. Maka dari itu, tidak ada pengobatan instan yang bisa menyembuhkan jerawat.

Dia menilai, seorang remaja merupakan individu yang labil dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.

dr. Pras mendapati, sering kali dalam mengambil keputusan terkait dengan langkah mengatasi jerawat, para remaja ini keliru. Mereka telah terpengaruh dengan pendapat teman dekat maupun saudara yang beragam dan belum tentu benar.

"Hal itu pun membuat banyak remaja bahkan orang dewasa percaya dengan mitos yang kurang tepat tentang jerawat," tutur dia.

dr. Pras menuturkan, upaya memencet jerawat agar cepat sembuh merupakan salah satu mitos yang sudah mengakar kuat dalam pikiran orang-orang terutama anak-anak remaja.

Padahal, harus dipahami bahwa komedo yang merupakan asal muasal jerawat memiliki dua macam bentuk, yaitu black head comedo dan white head comedo.

Black head comedo adalah komedo terbuka yang sebenarnya akan dapat hilang sendiri oleh karena pori-pori jerawat sudah membuka, dan ujung komedonya berwarna hitam.

Sedangkan, white head comedo merupakan komedo kecil-kecil yang baru terbentuk dari minyak sebum, masih tertutup rapat oleh kulit. Apabila jerawat ini dipencet yang jelas membutuhkan tekanan kuat, akibatnya pori-pori yang masih tertutup tadi dipaksa menjadi terbuka.

"Apa akibatnya? Hal itu memicu terjadinya acne scar, bekas jerawat menjadi bopeng-bopeng, penanganannya menjadi lebih sulit. Ini salah satu komplikasi jerawat yang harus diwaspadai," terang dr. Pras.

Cara mengatasi jerawat

dr. Pras menegaskan, penanganan jerawat memerlukan disiplin tinggi karena jerawat memiliki sifat kambuhan dan menahun.

"Tidak ada penanganan jerawat yang bersifat instan, sehingga membutuhkan waktu," ungkap dia.

Pada prinsipnya, menurut dia, ada tiga langkah dalam mengatasi jerawat, yaitu:

  1. Mengendalikan jerawat, sehingga tidak tumbuh terus dan semakin banyak
  2. Mencegah terjadinya jaringat parut akibat jerawat
  3. Mengatasi dampak perubahan warna akibat proses peradangan pada jerawat itu sendiri

dr. Pras menyampaikan, dokter yang bijaksana akan memberi panduan yang memadai tentang langkah-langkah yang diperlukan pasien dalam mengobati jerawat tersebut.

Dia menjelaskan, tubuh manusia sebenarnya memiliki mekanisme homeostasis yang sangat baik. Di mana, bekas jerawat atau noda hitam yang sering muncul akibat manipulasi dan facial pada jerawat bisa memudar dengan sendirinya apabila pasien disiplin melakukan perawatan wajah.

Perawatan wajah yang dimaksud tersebut, yakni membersihkan wajah secara mandiri atau facial at home. Dalam perawatan wajah ini, dr. Pras memperbolehkan pasien menggunakan bahan herbal seperti mentimun, bengkoang untuk dijadikan masker.

Menurut dia, hanya pada kasus-kasus yang berat saja biasanya memerlukan terapi secara simultan. Sementara, untuk jerawat yang ringan dan sedang, tubuh akan melakukan upaya penyembuhan diri.

"Jaringan parut yang ditimbulkan oleh jerawat seperti bopeng-bopeng memang memerlukan penanganan khusus dan membutuhkan waktu," jelas dia.

Jika Anda mengalami persoalan tersebut, maka penting kiranya melakukan konsultasi kepada dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, sehingga dapat memperoleh informasi dan edukasi yang memadai tentang jerawat.

Sementara itu, dr. Pras menyarankan, dalam upaya menghilangkan bekas jerawat, Anda sebaiknya jangan menggunakan berbagai bahan pemutih yang tidak jelas kandungan bahannya, apalagi jika dibeli secara online.

Hal itu dikarenakan, banyak pemutih bersifat kontra produktif karena dapat menyebabkan munculnya jerawat baru.

Selain itu, banyak juga pemutih yang malah dapat membuat wajah menjadi kusam karena beberapa bahan pemutih bersifat fotosensitif yang berarti peka terhadap pajanan sinar ultraviolet (UV).

"Jangan segan pilihlah dokter Spesialis Kulit dan Kelamin yang mau mendengarkan keluhan Anda," jelas dia.

https://health.kompas.com/read/2020/06/08/180000168/jerawat-penyebab-komplikasi-dan-cara-mengatasi

Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke