Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Amfetamin, Stimulan yang Sering Disalahgunakan

KOMPAS.com - Narkotika jenis amfetamin sering menjadi perbincangan di media massa karena kerap digunakan oleh publik figur yang tertangkap melakukan penyalahgunaan obat terlarang.

Sebenarnya, amfetamin adalah salah satu jenis stimulan yang sering digunakan untuk mengatasi anttention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan gangguan tidur narkolepsi.

Stimulan ini memang terkadang dijual secara ilegal. Padahal, penggunaan obat ini memerlukan resep dokter.

Stimulan ini juga kerap menyebabkan kecanduan yang bisa menimbulkan gejala penarikan ketika pasien mencoba untuk berhenti menggunakannya.

Lalu, apa yang membuat seseorang bisa kecanduan amfetamin?

Penggunaan amfetamin terlalu sering dan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan ketergantungan.

Obat ini seringkali menyebabkan kecanduan jika tidak digunakan tanpa pengawasan dokter.

Seseorang berisiko tinggi kecanduan amfetamin jika berada dalam kondisi berikut:

  • memiliki akses mudah untuk mendapatkan amfetamin
  • mengalami depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, atau skizofrenia
  • memiliki hidup yang penuh tekanan.

Gejala kecanduan amfetamin

Orang yang telah kecanduan amfetamin biasanya mengalami gejala berikut:

  • tidak mampu menyelesaikan atau melakukan tugas
  • tidak nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan drastis
  • memiliki masalah gigi yang parah
  • sulit untuk berhenti menggunakan amfetamin
  • mengalami gejala penarikan jika tidak menggunakan amfetamin
  • memiliki episode kekerasan dan gangguan mood
  • mengalami kecemasan, insomnia, atau paranoia
  • merasa bingung
  • mengalami halusinasi visual atau pendengaran
  • mengalami delusi, seperti sensasi bahwa ada sesuatu yang merangkak di bawah kulit.

Cara mengatasi kecanduan amfetamin

Mereka yang mengalami kecanduan amfetamin biasanya memerlukan penanganan berikut:

1. Rehabilitasi

Orang yang mengalami kecanduan obat-obatan biasanya memerlukan rehabilitasi agar mudah melalui gejala penarikan.

Pusat rehabilitasi biasanya memiliki tim yang ahli untuk membantu pasien saat mengalami perubahan suasana hati, agresi, dan perilaku bunuh diri.

2. Konseling

Konseling akan membantu pasien mengidentifikasi perasaan yang terkait penggunaan amfetamin dan mengembangkan mekanisme koping saat keinginan menggunakan obat muncul.

Konseling juga membantu pasien untuk mengembangkan strategi menghindai penggunaan amfetamin.

3. Bantuan obat

Dokter juga bisa meresepkan obat untuk mengurangi gejala penarikan yang parah. Beberapa dokter juga bisa meresepkan naltrexone untuk membantu menahan keinginan mengonsumsi amfetamin.

Dokter juga bisa meresepkan obat lain untuk membantu meringankan gejala kecemasan, depresi, dan agresi.

https://health.kompas.com/read/2020/07/31/073300168/mengenal-amfetamin-stimulan-yang-sering-disalahgunakan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke